Ket: Kepala sekolah SD 100500 Saba Bangunan Siti Elfiani Dongoran SPd saat di konfirmasi awak media terkait KIP dan guru didik honorer.
PALUTA_Jurnal Investigasi. Com.
Sejumlah warga Saba Bangunan desa Salusuhan kecamatan Dolok Sigompulon Kabupaten Padang Lawas utara akan meminta keteransfaranan Informasi dari Kepala sekolah terkait siswa penerima dana bantuan bagi siswa di SD 100500 Saba Bangunan yang bersumber dari dana KIP.
Hal tersebut disampaikan sejumlah orang tua siswa yang mengikuti pendidikan di SD 100500 Saba Bangunan Pada awak media Jurnal Investigasi. Com selasa18/2/2025 di desa Salusuhan.
Dari konfirmasi media ini terhadap kepala sekolah SD 100500 Saba Bangunan terkait Penerima KIP di sekolahnya, Siti Elfian Dongoran SPd mengaku bahwa Ada 60 siswa siswi didiknya yang tentunya warga dari 6 desa yang berada disekolah tersebut sebagai penerima KIP.
Selain itu kepala sekolah mengaku bahwa pihaknya mengambil uang bantuan KIP dari Bank yang ditunjuk secara kolektif dan membagikannya kepada siswa dan siswi disekolah.
Bahkan dijelaskan Siti Elfiani Dongoran SPd Bahwa sampai pada selasa 18/2/2025 mengaku bahwa dana KIP Tahun anggaran 2024 belum terealisasi sehingga pihaknya belum mendapat info kapan waktu Pengambilan dana KIP tersebut.
"Ada 60 siswa siswi anak didik kami Penerima KIP yang kami ambilkan uangnya secara kolektif dan membagikannya disekolah, Namun untuk bantuan KIP tahun 2024 sampai pada hari ini kami belum mendapat Informasi kapan waktu Pengambilannya".Ujar Siti Elfiani selalu kepala sekolah SD 100500 Saba Bangunan tersebut.
Terpisah, dari hasil informasi yang akurat bahwa adanya siswa yang telah mengambil dana bantuan KIP SD 100500 Saba Bangunan untuk tahun 2024 itu telah diterimanya Pada tanggal 3/2/2025 langsung dari Bank.
" Anak saya telah menerima dana bantuan KIP tahun 2024 dari Bank BRI pada tanggal 3/2/2025 kemarin pak, kok kepala sekolah bilang belum ada keluar".jelas wali siswa tersebut sembari menunjukkan bukti penarikan uang KIP tersebut.
Itulah yang sebabnya kami ingin keteransfaranan Informasi nama nama siswa Penerimadana bantuan KIP yang 60 siswa itu, sehubungan kartu dan buku rekening Penerima KIP itu tidak diberikan kepada siswa penerimanya, melainkan dipegang oleh pihak sekolah".tutup ibu mengakhiri penjelasannya terkait perjalanan dana bantuan KIP SD Saba Bangunan.
Selain itu diperoleh informasi tentang adanya ketimpangan terkait pendidik tenaga honorer dan jumlah Dana BOS yang digunakan untuk gaji tenaga honorer yang disinyalir tidak singkron dengan Laporan Pertanggung jawaban penggunaan dana BOS sekolah serta data Dapodik tenaga pengajar honorer di sekolah itu".terang M Rosul Rambe selalu Ketua DPW Tipikor Indonesia SUMUR sembari meminta dinas Pendidikan, Inspektorat, dapat melakukan pemeriksaan alokasi dana Bos SD 100500 Saba Bangunan yang di kelola kepala sekolah tersebut sebagai upaya pengendalian dan pemberantasan terjadinya KKN.
"Kita melihat ada ketimpangan yang harus menjadi perhatian Dinas Pendidikan dan Inspektorat kabupaten Paluta terkait dana Bantuan KIP dan tenaga pendidik honorer di sekolah tersebut sehingga segala informasi itu menjadi transfaran dimasyarakat, yang dapat menghindari isi miring di masyarakat sekaligus upaya pengendalian dan pemberantasan KKN didesa terpencil juga dapat terlaksana".ungkap M Rosul Rambe.
(MJI/Rahmat fajar sitorus)