![]() |
Petani membersihkan butiran gabah hasil panen di Sindangkasih, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. (Foto: Antara Foto/Adeng Bustomi/agr) |
Jakarta,Media Jurnal Investigasi-Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa harga gabah selama panen raya 2025 harus tetap sesuai dengan harga pembelian pemerintah (HPP), yaitu Rp6.500 per kilogram, dan tidak boleh turun di bawah angka tersebut.
"Kita harus mencapai swasembada pangan secara mutlak, sehingga produksi pertanian harus tetap terjaga. Jangan sampai harga gabah turun dan merugikan petani. Selain itu, saya meminta agar gudang penyimpanan segera disiapkan karena Presiden telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp16,6 triliun yang Insya Allah bisa dicairkan dalam waktu dekat," ujar Amran dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu.
Amran juga menekankan bahwa Presiden Prabowo, sebagai kepala pemerintahan, telah memastikan kewajiban negara dalam membeli gabah petani dengan harga minimal Rp6.500 per kilogram. Ia menolak kemungkinan harga turun hingga Rp5.500 per kilogram, karena hal itu bisa berdampak negatif bagi petani.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Perum Bulog, Mayor Jenderal TNI Novi Helmy Prasetya, menyatakan kesiapan pihaknya untuk menyerap 3 juta ton gabah selama panen raya yang berlangsung pada Januari, Maret, dan April.
"Dengan keterbatasan yang ada, kami akan memaksimalkan seluruh sumber daya yang tersedia. Kami juga berharap adanya dukungan penuh dari Kementerian Pertanian (Kementan), karena sinergi yang kuat menjadi faktor utama dalam menjaga ketahanan pangan nasional," kata Novi Helmy.
Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, mengungkapkan bahwa pemerintah telah memperbarui kebijakan harga pembelian gabah kering panen (GKP) sebagai langkah untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
Pembaruan kebijakan ini diharapkan tidak hanya memberikan keuntungan lebih bagi petani, tetapi juga meningkatkan semangat mereka dalam meningkatkan produksi, sekaligus memperkuat cadangan beras nasional.
"Pemerintah berkomitmen penuh terhadap swasembada pangan dengan memastikan para petani mendapatkan harga yang layak untuk hasil panennya," tutup Arief. (*)