Oleh : Nikolas Besitimur,S.Sos (Jurnalis Media Jurnalinvestigasi.com)
Saumlaki, Jurnalinvestigasi.com- Keputusan Presiden Prabowo Subianto dalam mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 terkait pemangkasan anggaran merupakan langkah strategis yang layak mendapat dukungan penuh oleh rakyat.
Kebijakan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memastikan efektivitas penggunaan anggaran negara guna mendukung program prioritas nasional dan mempercepat pencapaian visi Indonesia Emas 2045.
Kebijakan Tepat untuk Efisiensi dan Produktivitas
Presiden Prabowo menegaskan bahwa setiap pengeluaran negara harus memberikan manfaat nyata bagi rakyat. Pemangkasan ini bukan sekadar penghematan, tetapi sebuah strategi untuk mengalihkan anggaran ke sektor yang lebih produktif dan berdampak luas.
Sektor yang dinilai kurang prioritas mengalami penyesuaian, sementara sektor strategis seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur tetap dijaga agar tidak terganggu. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan ini dilakukan secara hati-hati dan terukur, bukan sekadar pengurangan anggaran secara serampangan.
Dampak Positif bagi Masyarakat
Langkah efisiensi ini memastikan bahwa anggaran negara benar-benar digunakan untuk kepentingan rakyat. Beberapa sektor yang mendapat prioritas utama meliputi:
- Program Makan Bergizi Gratis (MBG): Program unggulan Prabowo-Gibran ini tetap didukung penuh sebagai upaya menciptakan generasi yang sehat dan cerdas.
- Pembangunan Infrastruktur: Proyek infrastruktur tetap berlanjut untuk meningkatkan konektivitas dan pertumbuhan ekonomi nasional.
- Kesehatan dan Pendidikan: Sektor ini tetap menjadi fokus utama karena merupakan investasi jangka panjang bagi kesejahteraan masyarakat.
Di sisi lain, pengurangan belanja operasional yang kurang efektif, perjalanan dinas yang tidak mendesak, dan program-program yang kurang berdampak langsung bagi rakyat merupakan langkah bijak dalam meningkatkan efisiensi pengelolaan keuangan negara.
Dukungan Publik dan Pakar Ekonomi
Banyak pakar ekonomi menilai bahwa kebijakan ini merupakan langkah cerdas dalam pengelolaan fiskal. Dr. Rudi Hartanto dari Universitas Indonesia menyatakan bahwa “pemangkasan yang terarah akan mengurangi pemborosan dan meningkatkan efektivitas belanja pemerintah.”
Kendati ada kekhawatiran di beberapa sektor, pemerintah memastikan bahwa kebijakan ini tidak akan mengganggu layanan publik yang esensial. Justru, dengan efisiensi anggaran ini, pembangunan dapat lebih fokus dan tepat sasaran.
Mewujudkan Indonesia Emas 2045
Dukungan terhadap kebijakan ini bukan hanya sekadar mendukung keputusan pemerintah, tetapi juga merupakan langkah nyata dalam mewujudkan Indonesia sebagai negara maju. Dengan anggaran yang lebih efisien, Indonesia bisa lebih siap menghadapi tantangan global dan mencapai cita-cita besar sebagai negara yang mandiri, sejahtera, dan berdaya saing tinggi.
Pemangkasan anggaran yang dilakukan dalam kebijakan efisiensi bertujuan untuk memastikan bahwa setiap rupiah yang dibelanjakan oleh pemerintah memberikan manfaat maksimal bagi rakyat. Dalam konteks program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan inisiatif lainnya, efisiensi anggaran bisa berarti mengalokasikan dana secara lebih tepat sasaran, mengurangi pemborosan, dan meningkatkan transparansi dalam penggunaan dana publik.
Sebagai masyarakat, kita bisa mendukung kebijakan ini dengan terus mengawal implementasinya, memberikan masukan konstruktif, serta memastikan bahwa manfaatnya benar-benar dirasakan oleh mereka yang membutuhkan. Selain itu, dengan adanya efisiensi, diharapkan dana dapat dialokasikan ke sektor-sektor strategis lainnya seperti infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan, yang pada akhirnya memperkuat daya saing Indonesia di kancah global. (*)