Best Viral Premium Blogger TemplatesPremium By Raushan Design With Shroff Templates

Mediasi Dugaan Kekerasan di KM. Pangrango, PT Pelni Saumlaki Sampaikan Permintaan Maaf

MALUKU - JURNALINVESTIGASI
09 Januari 2025
Last Updated 2025-01-09T20:42:24Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates
masukkan script iklan disini


Saumlaki, Jurnalinvestigasi.com – PT. Pelni Terminal Poin Saumlaki melakukan mediasi atas dugaan kekerasan yang melibatkan petugas keamanan (security) KM. Pangrango terhadap seorang penumpang. Mediasi tersebut berlangsung setelah kapal tiba di Pelabuhan Saumlaki pada pukul 18.00 WIB, dengan menghadirkan pihak korban dan perwakilan Pelni.


Korban, Marten Manutila, langsung mendatangi kantor PT. Pelni Terminal Poin Saumlaki untuk menyelesaikan masalah secara damai tanpa memperpanjang konflik. Marten, seorang warga Saumlaki yang terkenal karena aktif dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan, merasa bahwa menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan lebih berharga daripada melibatkan proses hukum yang panjang dan melelahkan.


"Saya tidak ingin masalah ini diperbesar, saya datang ke sini agar kita dapat menyelesaikannya dengan baik dan damai," ujar Marten dalam pertemuan mediasi di Kantor Pelni Saumlaki. 


Ia juga menambahkan bahwa insiden ini tidak hanya mengenai dirinya, tetapi juga menyangkut reputasi PT. Pelni Terminal Poin Saumlaki sebagai perusahaan yang sudah lama beroperasi dan diharapkan dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi warganya.


Menanggapi insiden tersebut, Kepala PT. Pelni Terminal Poin Saumlaki Idrus, menyampaikan permohonan maaf kepada korban. Ia menegaskan komitmen perusahaan dalam meningkatkan kualitas pelayanan kepada seluruh penumpang, termasuk memastikan keamanan dan kenyamanan selama pelayaran. 


Idrus, yang telah menjabat sebagai kepala Pelni Terminal Poin di Saumlaki selama kurang lebih dua tahun ini, merasa prihatin dengan kejadian ini dan bertekad untuk melakukan introspeksi guna mencegah terulangnya insiden serupa di masa mendatang.


"Atas nama PT. Pelni Terminal Poin Saumlaki, saya menyampaikan permohonan maaf kepada Bapak Marten Manutila atas kejadian yang dialami. Ke depannya, kami akan mempertegas kepada seluruh ABK dan petugas keamanan agar memperlakukan penumpang dengan baik serta melindungi mereka selama pelayaran hingga tiba di tujuan dengan selamat," jelas Idrus. 


Ia juga menambahkan bahwa PT. Pelni akan mengadakan pelatihan ulang bagi seluruh kru kapal terkait pelayanan yang ramah dan humanis. Langkah ini bertujuan untuk memastikan seluruh penumpang merasa dihargai dan diperhatikan selama perjalanan.


Di sisi lain, Idrus menjelaskan bahwa kapal memiliki prosedur operasi standar (SOP) terkait penumpang tanpa tiket. Tindakan pengamanan yang dilakukan bertujuan untuk menjaga ketertiban, namun akan diperbaiki agar tidak terjadi kontak fisik yang dapat disalahartikan oleh penumpang dan memicu kesalahpahaman. 


Kasus ini menjadi pengingat penting bagi perusahaan transportasi laut untuk terus menjaga profesionalisme dan mengutamakan kenyamanan penumpang dalam setiap perjalanan. Insiden ini dapat berfungsi sebagai kesempatan untuk meningkatkan standar operasional yang ada dan membangun kepercayaan kembali dari masyarakat, 


Dalam jangka panjang, langkah-langkah ini diharapkan tidak hanya akan memenuhi ekspektasi para pelanggan tetapi juga memperkuat reputasi PT. Pelni sebagai penyedia layanan transportasi yang andal dan bertanggung jawab. (NFB)

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl