Majalengka, Media Jurnal Investigasi--- Komisi II DPRD Kabupaten Majalengka memanggil 13 distributor pupuk bersubsidi se-Kabupaten Majalengka, Rabu, (8/1/24).
Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Majalengka Dasim Raden Pamungkas, mengatakan bahwa pupuk bersubsidi telah distok sejak bulan Desember 2024.
"Yang pertama, memastikan hari ini pupuk bersubsidi sudah ada dimana, ternyata sudah ada di 188 pengecer, kami sudah meminta kepada Dinas Pertanian, untuk mengarahkan seluruh penyuluh se-kabupaten Majalengka untuk kroscek," kata Dasim sesaat setelah menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Gedung Bhinneka Yudha Sawala.
Pada saat RDP, politisi partai Golkar juga meminta kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan, pengecer pupuk harus ada di tiap desa.
"Yang kedua, kami mengusulkan meminta kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Indag) bahwa pengecer itu harus ada di setiap Desa, sehingga memudahkan pupuk itu dibeli oleh para petani," terangnya.
Yang ketiga, sambung Dasim terdapat permasalahan, bahwa Pupuk bersubsidi tersebut ternyata tidak untuk semua jenis tanaman.
Dengan demikian, Dasim menekankan perlu adanya sosialisasi kepada para petani.
"Ada 9 jenis tanaman (untuk aplikasi pupuk bersubsidi) yang lainnya ga bisa, seperti kubis, bawang merah, bawang daun itu gak bisa," ujar Dasim.
Selain itu, pada tahun lalu 2024 para petani yang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi tersebut adalah para petani yang menjadi anggota kelompok tani.
"Makanya kepada Dinas Pertanian perlu dilakukan sosialisasi, dan kepada para penyuluh untuk melakukan kroscek kepada 188 pengecer pupuk hari ini sudah ada ga," tegasnya.
Adapun terkait biaya tambahan yang sempat dikeluhkan Gapoktan, seperti ongkos kirim dan biaya bongkar pupuk, pihak distributor menyangkal hal tersebut, bahwa biaya tersebut sudah ditanggung pihak distributor.
"Kita akan melakukan kunjungan lapangan ke beberapa distributor untuk mengecek, lalu ada persoalan juga dengan keuntungan, pengecer itu hanya mendapatkan keuntungan 75 rupiah perkilo," tukasnya.
Sehingga dari permasalahan keuntungan buat pengecer tersebut, Ia pun bersama anggota komisi II berencana akan melakukan kunjungan ke PT Pupuk Indonesia (PT PI) untuk berkonsultasi.(*)