Saumlaki, Jurnalinvestigasi.com - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) mengadakan Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian pertama di Tanimbar dengan tema "Mewujudkan Wartawan Tanimbar yang Profesional, Beretika, Berintegritas, dan Bermartabat".
Acara yang berlangsung pada Sabtu, 21 Desember 2024 ini bertujuan untuk merekrut anggota PWI baru di Tanimbar serta memberikan Kartu Muda dan kepengurusan definitif. Lokasi kegiatan diadakan di Aula Kementerian Agama (Kemenag) Kepulauan Tanimbar.
Ketua PWI KKT Simon Lolonlun, dalam sambutannya menekankan bahwa kegiatan ini dirancang untuk meningkatkan kualitas kewartawanan di daerah tersebut.
Ia menekankan komitmen untuk memperbaiki kompetensi dan kapasitas wartawan. "Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) ini diharapkan dapat memperluas pemahaman wartawan pemula mengenai penulisan berita dan mendorong kapasitas mereka dalam jurnalisme serta keterbukaan informasi publik," jelasnya.
Peserta acara ini terdiri dari 38 orang, yang mengikuti pengenalan sejarah PWI dan Undang-Undang Pers tahun 1999, serta terlibat dalam berbagai kegiatan diskusi, praktik, dan ujian.
Ketua PWI Maluku, Alex Sariwati, juga menyatakan bahwa OKK ini merupakan yang pertama kalinya diadakan di Kepulauan Tanimbar. Peserta yang menyelesaikan program ini berhak mendapatkan Kartu Muda PWI sesuai dengan peraturan yang berlaku.
"Kegiatan ini adalah tonggak sejarah baru di Maluku, karena di kota Ambon pun belum pernah dilaksanakan. Pelaksanaan OKK ini di Tanimbar menjadi dasar penting untuk pengujian kompetensi wartawan," tambahnya.
Sambutan Penjabat Bupati KKT yang diwakili oleh Asisten I, Ir. Mesala Hutabarat, menyampaikan pentingnya uji kompetensi bagi wartawan di masa mendatang. Ia mengharapkan dukungan dan bantuan dari pemerintah daerah untuk pelaksanaan program ini.
"Atas nama pemerintah daerah, kami menghargai upaya PWI KKT dalam menyelenggarakan OKK di Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Penjabat Bupati KKT melihat kegiatan ini sebagai langkah penting dalam pengembangan dunia kewartawanan di Tanimbar," ungkapnya.
Hutabarat juga menggarisbawahi bahwa kemajuan daerah merupakan hasil kolaborasi antara semua elemen, termasuk masyarakat dan wartawan.
Kerjasama antara pemerintah daerah dan wartawan di Tanimbar diharapkan dapat memperbaiki akses informasi dan keterbukaan publik, yang pada akhirnya dapat membantu mengurangi angka kemiskinan dalam waktu dekat.
Di sisi lain, Kepala Dinas Kominfo, Junus Fredek Batlayeri, memberikan materi kepada para peserta dengan penjelasan tentang pentingnya media dalam membantu pemerintah daerah.
"Media memainkan peran penting dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat dan menjalin kemitraan yang konstruktif. Wartawan di Tanimbar harus mampu mengangkat hal-hal positif terkait perkembangan daerah untuk menarik investasi," ujarnya.
Batlayeri menambahkan bahwa pemerintah pusat telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp7 miliar untuk Dinas Kominfo, yang setiap tahunnya diberikan dana sebesar Rp300 juta untuk mendukung kerjasama dengan media di Tanimbar.
"Pemerintah daerah berkomitmen untuk mendukung keterbukaan informasi publik, salah satunya melalui pembangunan sejumlah tower BTS Telkomsel 4G di berbagai desa untuk meningkatkan akses internet," imbuhnya.
Lebih lanjut, Dinas Kominfo telah menciptakan akses informasi melalui pembangunan Satelit Bakti di beberapa desa dan memberikan peluang kerja di era digitalisasi.
"Melalui OKK yang berlangsung hari ini, kita berupaya memperbaiki cara kita dalam menciptakan informasi publik yang berkualitas. Dengan cara ini, kita siap menghadapi era baru yang akan datang, termasuk proyek Blok Masela dari Inpex. Sinergi dan kolaborasi adalah kunci untuk kemajuan pembangunan daerah,' tutupnya. (NFB).