%20(16).jpeg)
Majalengka, Media Jurnal Investigasi - Suasana Balai Desa Buahkapas, Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka terkesan penuh tanda tanya akan keberadaan Kepala Desa alias Kuwu (ASW) selaku pimpinan di teritorial wilayah hukum desa tersebut.
Pasalnya diduga telah melanggar sumpah dan janjinya yang tertera dalam Visi dan Misi yakni akan melayani 24 jam masyarakat desanya untuk segala urusan serta memberikan tauladan akhlak prilaku ucapan dan perbuatan sehari-hari yang terpuji, namun ternyata janji hanya isapan jempol belaka.
(ASW) diduga mulai sering tidak masuk kantor bahkan setiap awak media yang berusaha menghubunginya via WhatsApp langsung diblokir.
Menurut informasi dari salah seorang pamong desa terkait, "memang baru-baru ini Kuwu Desa Buahkapas sulit untuk ditemui."
"Terkadang komunikasi lewat Handphone pun tidak bisa, ditelepon juga tidak diangkat. Di rumah juga sulit ditemui salain itu juga sering pergi pada waktu jam kerja.
Itu memang terbukti, ada beberapa awak media yang ingin menemui (ASW) sangat sulit dan tidak kooperatif.
Di tempat terpisah beberapa warga masyarakat desa setempat mengatakan, Kuwu (ASW) mulai kelihatan jarang masuk kantor semenjak rame diberitakan masalah isu dugaan main cewe digerebek di Hotel Sangkan Hurip Cipanas Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat.
Menindaklanjuti informasi warga masyarakat tersebut, pihak media berusaha cari tau menghubungi perempuan yang dimaksud telah berbuat mesum dengan Kuwu Desa Buahkapas ternyata itu benar adanya perempuan tersebut mengakui semua apa yang terjadi dalam sebuah pemberitaan.
"Saya mau memberi penjelasan tapi janji dengan syarat, jangan pernah ada poto saya terpampang dimanapun dan juga jangan pernah sebut nama saya untuk hal ini, tegasnya.
Perempuan itu tinggi badannya memang tidak menjulang tapi perawakannya sintel, padat berisi. Wajahnya teduh tidak mengisyaratkan aura kebinalan tapi siapa nyana perempuan janda seksi itu bisa menjadi partner mengeruk birahi melayani jasa pelepas syahwat.
Adapun itu tadi, lanjut si janda seksi, sembari menyeruput minuman dingin seraya bibirnya berwarna merah jambu." Semua itu suka sama suka ko, saya sandiri rela melakukannya demi untuk menopang kebutuhan hidup sehari-hari.
Masih menurut sang janda yang melarang namanya dikorankan, masalah hubungan badan saya dengan Kuwu Buahkapas malah menjadi topik pemberitaan saya ini kan mendapat imbalan sejumlah rupiah, jadi saya ini dimana salahnya, cetus perempuan itu balik bertanya!.
Menyikapi runutan anasir tersebut diatas seyogianya Camat Sindangwangi Wahyudi Sudianto, S.IP segera melakukan klarifikasi bersama Muspika untuk dilaporkan kepada Bupati Majalengka.
(Yusuf Maulana)
