Majalengka.mediajurnalinvestigasi.com-Sekolah Luar Biasa (SLB) merupakan lembaga pendidikan khusus yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan anak-anak dengan kebutuhan pendidikan khusus. Setiap individu memiliki potensi unik, dan SLB Welas Asih beralamat di jalan Raya Desa Maja Utara kecamatan maja kabupaten majalengka hadir untuk memberikan dukungan dan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik mereka.
Di SLB Welas Asih, setiap siswa diperlakukan secara individual sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya. Guru-guru di SLB dilatih khusus untuk memberikan pendekatan pengajaran yang disesuaikan agar setiap siswa dapat berkembang secara optimal.
Kepala Sekolah Luar Biasa (SLB) Welas Asih, Laela Puryati saat ditemui di Aula Kantor Kecamatan Maja, saat itu sedang mengadakan Glady Ressik dalam rangka kunjungan edukasi ke kantor camat maja yang akan diselenggarakan hari senin yang akan datang. Yang dihadiri oleh Camat Maja Doni Ferdiansyah beserta staf kantor kecamatan Maja. Jumat (15/11/24).
Laela menerangkan bahwasannya Program di SLB Welas Asih yang dirinya pimpin sejak dari tahun 2026 sampai saat sekarang ini, bahwasannya untuk pembelajaran anak-anak diadakan pembelajaran Outing class, kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di luar kelas. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kreativitas, menambah pengetahuan, dan menumbuhkan kecintaan peserta didik terhadap alam sekitar.
"Outing class atau keluar dari kelas tidak hanya didalam kelas, karena anak-anak SLB memerlukan outing class tersebut atau dengan kunjungan edukasi yang artinya kami keluar dari kelas, seperti mengunjungi tempat-tempat yang dimulai dari tempat untuk mengenal alam, contohnya kita ke kebun binatang untuk mengenalkan apa yang mereka lihat dan rasakan". Ujar Laela selaku Kepsek SLB welas Asih.
Diterangkannya pula oleh Laela bahwa Outing Class Ini suatu contoh edukasi, dan oernah dilakukan oleh siswa SLB welas Asih ditahun 2024 berkunjung ke daerah sendiri yaitu di kabupaten majalengka sendiri, kantor bupati, ke perpustakaan daerah majalengka dan beberapa lembaga yang harus mereka kenal, dan juga kantor Camat, maka dengan itu dengan kegiatan seperti ini camat mendatangi dan mengundang kami untuk edukasi ke kantor camat maja hari senin yang akan datang.
Saat ini SLB Welas asih mempunyai jumlah siswa 53 orang dan saat ini SLB Welas Asih melayani dari tingkat TK, SD, SLTP dan SLTA. Rata-rata SLB di majalengka satu atap yaitu TK, SD, SMP dan SMA. Daripada itu dalam tingkatan dan pembelajaran yang kekhususan di SLB Welas Asih yaitu tuna rungu, tuna grahita, tuna daksa authis, sedangkan untuk tuna netra belum ada.
SLB Welas Asih adalah lembaga dibawah yayasan welas asih maja bersama. Kedepannya dalam Kurikulum di SLB welas Asih yaitu belajar keterampilan, yang sesuai dengan visi kami yaitu mandiri dan trampil. Dan untuk pengembangan dikarenakan di kurikukum ini ada keterampilan jadi anak anak diberi bekal untuk terampil dan harapannya bahwa dengan kemandirian itu ketika lulus bisa mandiri atau mengurus diri sendiri.
"Saya artikan bahwa untuk pengembangannya karena ada keterampilan, maksudnya diberi bekal untuk terampil dan harapannya dengan keterampilan itu serta dengan kemanditian itu ketika lulus anak anak diharapkan ada lembaga yang menampung mereka". Jelas Laela.
"Dan Allhamdullillah lulusan dari SLB Welas Asih, ada yang sudah bekerja sebagai guru pengajar di SLB Welas Asih itu sendiri. Dan suatu keunggulan dan kebanggan juga bagi kami selaku tenaga pengajar, pelajar siswa didik SLB Welas Asih sudah mengalami pertukaran pelajar dengan Samarinda." Ujar Kepsek SLB Welas Asih.
Laela juga menerangkan bahwa di SLB Welas Asih, setiap siswa diperlakukan secara individual sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya. Guru-guru di SLB dilatih khusus untuk memberikan pendekatan pengajaran yang disesuaikan agar setiap siswa dapat berkembang secara optimal.
Kisah sukses alumni dari SLB menjadi bukti nyata bahwa setiap individu berpotensi untuk mencapai prestasi luar biasa jika diberikan kesempatan yang sama dalam hal pendidikan. Alternatif selain Sekolah Luar Biasa tetap ada bagi mereka yang memiliki preferensi atau kondisi tertentu, pungkas Laela.
(ddrh)