Jakarta,Media Jurnal Investigasi- Pemerintah berencana mengupayakan suplai bahan baku protein untuk program makan bergizi gratis melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Hal ini disampaikan oleh Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto dalam penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan pada Senin (25/11/2024).
Yandri menekankan potensi besar yang dimiliki desa dalam penyediaan kebutuhan protein hewani. "Kita punya dana desa 20 persen untuk ketahanan pangan yang tidak sekali pakai, tetapi dibuat modal untuk badan usaha milik desa dalam mengelola persiapan bahan baku makan siang bergizi, salah satunya sumber protein," ujarnya dikutip dari keterangan pers.
"Pentingnya kolaborasi ini karena Indonesia hampir sebagian besar adalah desa," tambahnya. Menteri Yandri optimistis kolaborasi ini akan menyukseskan upaya desa dalam menyuplai bahan baku untuk program makan bergizi gratis, berkat pendampingan khusus dari kedua kementerian. Menurutnya, banyak desa di Indonesia yang memiliki potensi yang belum dimaksimalkan.
"Kami mendorong BUMDesa yang akan jadi penggerak utama ekonomi desa tematik sesuai dengan potensinya," jelas Yandri.
Ia juga menilai, berdasarkan berbagai kunjungan kerjanya sejauh ini, banyak desa di Indonesia yang dapat dijadikan desa tematik sesuai potensi suplai bahan bakunya. "Nanti ada desa tomat, desa cabai, desa bawang, desa nila, desa patin, kita wujudkan semua dengan kemampuan desa masing-masing," sebut politikus PAN.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, menyatakan optimismenya mengenai rencana suplai bahan baku protein untuk makan bergizi gratis dari desa.
"Tadi diskusi dengan Pak Mendes dan Pak Wamen, kalau beliau mencanangkan desa nila, desa lele, desa patin, beliau sudah ke 30 desa dan nginep di sana saya pikir kami juga harus ikut," ungkap Sakti.
"Ketika makan bergizi gratis jalan dan itu ada di setiap desa, lebih dari 75 ribu desa, kalau di sana bisa jadi pusat produksi seluruh bahan untuk makan bergizi gratis, maka ekonomi yang bergerak bisa 4 sampai 5 kali lipat," sambungnya. (*)