-->

Notification

×

Iklan

Sairdekut: Mereka yang Mendewakan Uang Menuju Kursi Kekuasaan Tidak Punya Gagasan dan Ide

02 Oktober 2024 | 3:50:00 PM WIB | 0 Views Last Updated 2024-10-03T05:52:20Z


Saumlaki, Jurnalinvestigasi.com - Melkianus Sairdekut, S.Hut., M.Si Calon Bupati Kepulauan Tanimbar telah menunjukkan keberanian luar biasa dengan meninggalkan zona nyaman sebagai Wakil Ketua DPRD Provinsi Maluku dan bertekad untuk bertarung sebagai Calon Bupati Kepulauan Tanimbar. Ia memastikan kepada rakyat bahwa, pada 27 November nanti Pasangan Melkianus - Kelvin akan keluar sebagai pemenang.  


Langkah ini bukan hanya sekadar ambisi pribadi, melainkan sebuah panggilan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dalam orasinya yang menggugah, Sairdekut menekankan pentingnya kepemimpinan yang berani untuk membawa perubahan nyata dalam kehidupan masyarakat di Kepulauan Tanimbar. 


Dia menyampaikan visi dan misinya untuk meningkatkan kualitas hidup melalui program-program yang terfokus pada kebutuhan dasar masyarakat. Dengan semangat yang berkobar, pesan Sairdekut tidak hanya menginspirasi, tetapi juga memotivasi masyarakat Desa Wowonda untuk bersatu demi masa depan yang lebih baik. Komitmennya untuk berjuang demi kesejahteraan rakyat Kepulauan Tanimbar jelas menunjukkan dedikasinya yang tulus kepada masyarakat.


Tidak pernah Takut Kalah dalam Politik

Melkianus Sairdekut adalah sosok yang menunjukkan keberanian yang luar biasa dalam berbagai keadaan, tidak pernah takut untuk menghadapi tantangan di hadapannya. Namun, di balik keberaniannya, terdapat ketakutan yang mendalam, yaitu ketakutan akan kemenangan yang tidak berarti bagi masyarakatnya di Tanimbar. 


Pengalaman hidupnya mengajarkan bahwa kemenangan bukan hanya tentang mengalahkan lawan, tetapi juga tentang memberikan dampak positif bagi masyarakat. Melkianus merasa bertanggung jawab untuk menggunakan setiap kemenangan sebagai alat untuk memperbaiki kehidupan masyarakat di Tanimbar. 


Perasaan takutnya bukan berasal dari ketidakmampuan untuk menang, melainkan dari kekhawatiran akan kemampuannya untuk berguna setelah mencapai kemenangan. Dalam pandangannya, keberhasilan yang tidak memberikan arti bagi orang lain hanyalah sebuah kekosongan, dan itulah yang membuatnya terus berjuang demi kesejahteraan masyarakat Tanimbar.


“Saya tidak pernah takut kalah, yang saya takutkan adalah saya menang dan tidak berguna bagi orang Tanimbar,”kata Sairdekut pada kegiatan Kampanye di Desa Wowonda. Rabu, (02/10/2024).


Di Tanimbar, biaya demokrasi semakin meningkat seiring dengan pergeseran cara pandang masyarakat terhadap kekuasaan. Kandidat yang lain saat ini cenderung lebih mengutamakan uang sebagai jalan untuk mencapai kursi kekuasaan, menjadikan materi sebagai jaminan utama untuk mendapatkan posisi di pemerintahan. 


Hal ini menciptakan situasi di mana gagasan dan ide yang seharusnya menjadi dasar dari demokrasi mulai terpinggirkan, digantikan oleh kepentingan finansial yang mendominasi. Pada saat yang sama, dampak buruk dari kondisi ini terlihat pada rendahnya partisipasi publik dalam proses pemilihan, karena banyak yang merasa tidak mampu atau tidak berdaya melawan kekuatan ekonomi yang besar. 


Situasi ini semakin memperlebar kesenjangan antara kekuasaan dan rakyat, di mana sebagian besar masyarakat tidak lagi merasa terwakili dalam proses pengambilan keputusan. Dengan cara ini, demokrasi di Tanimbar tidak hanya menjadi mahal, tetapi juga kehilangan esensinya sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan dan kesejahteraan bagi semua. 


“Demokrasi kita di Tanimbar Semakin Mahal, karena orang tidak lagi datang mempertaruhkan gagasan dan ide mereka telah mendewakan uang dan karena itu uang dan materi menjadi jaminan terbaik menuju kursi kekuasaan,”ungkap Sairdekut. 


Tinggalkan Jabatan Wakil Ketua DPRD Provinsi Maluku 

Setelah mempertimbangkan berbagai aspek, Melkianus Sairdekut merasa termotivasi untuk meninggalkan jabatannya sebagai Wakil Ketua di DPRD Provinsi Maluku. Keputusan ini tidaklah mudah, terutama mengingat tantangan yang dihadapi ketika melawan mereka yang memiliki kekuasaan uang yang besar. 


Banyak orang berduit yang berusaha mempengaruhi kebijakan demi kepentingan pribadi mereka, sehingga keadilan seringkali terabaikan. Dalam situasi seperti ini, adalah penting untuk menegaskan komitmen terhadap prinsip-prinsip keadilan dan kebenaran, yang harus dijunjung tinggi.


Integritas dalam keputusan dan tindakan harus menjadi landasan bagi setiap langkah yang diambil, tanpa terpengaruh oleh materi atau kekuasaan yang ada. Dengan harapan akan perubahan yang lebih baik, langkah ini diambil agar suara rakyat dapat didengar dan diperjuangkan tanpa ada campur tangan kepentingan tertentu.


“Atas dasar mereka yang punya uang dan materi itu, saya berani tinggalkan jabatan DPRD Provinsi Maluku dan saya lawan mereka” Tutupnya. (LA/Tim).

×
Berita Terbaru Update