Bekasi,Media Jurnal Investigasi Pemilik Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Qona’ah di Desa Karang Mukti, Kecamatan Karang Bahagia, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kiai S yang sempat viral dikabarkan telah meninggal dunia, Rabu (9/10/2024)
Saat menjadi tahanan Polres Metro Kabupaten Bekasi yang tengah menjalani pemeriksaan terkait adanya laporan tuduhan dugaan asusila di Ponpes yang dipimpinnya.
Padahal, 4 hari sebelumnya, wanita belia SR (15) yang sempat dimintai keterangan menolak bahwa dirinya adalah korban asusila S dan menyatakan, tidak terkait dengan adanya laporan korban lain atas tuduhan asusila tersebut.
Bahkan sebaliknya, SR mengaku bahwa Kiai S yang kasusnya tengah ditangani pihak Kepolisian Polres Metro Kabupaten Bekasi adalah dewa penolong bagi dirinya.
“Saya dianggap sebagai korban, padahal saya bukan lah korban, karena saya maupun keluarga tidak pernah melapor, sehingga sempat dipanggil pihak Kepolisian sebagai saksi,” terang SR, Minggu (6/10/2024) kemarin.
Bahkan SR dengan terang-terangan memaparkan, bahwa S bukan lah pelaku asusila. SR menyebut, kesuciannya direnggut oleh ayah tirinya yaitu TC di Jakarta dan kemudian hal itu dialami kembali dan dilakukan oleh pacarnya WY.
“Saat saya meminta pertanggung jawaban dari WY, namun WY tidak mau bertanggung jawab, akhirnya hal itu diketahui oleh pak Kiai (S pemilik Pondok) kemudian mencari solusi,” tuturnya.
Bahkan sebaliknya, SR mengaku bahwa Kiai S yang kasusnya tengah ditangani pihak Kepolisian Polres Metro Kabupaten Bekasi adalah dewa penolong bagi dirinya.
“Saya dianggap sebagai korban, padahal saya bukan lah korban, karena saya maupun keluarga tidak pernah melapor, sehingga sempat dipanggil pihak Kepolisian sebagai saksi,” terang SR, Minggu (6/10/2024) kemarin.
Bahkan SR dengan terang-terangan memaparkan, bahwa S bukan lah pelaku asusila. SR menyebut, kesuciannya direnggut oleh ayah tirinya yaitu TC di Jakarta dan kemudian hal itu dialami kembali dan dilakukan oleh pacarnya WY.
“Saat saya meminta pertanggung jawaban dari WY, namun WY tidak mau bertanggung jawab, akhirnya hal itu diketahui oleh pak Kiai (S pemilik Pondok) kemudian mencari solusi,” tuturnya.
“Akhirnya, saya dibawa ke Banten untuk dinikahkan dengan laki laki disana saat ditunjukkan orangnya saya menolak tidak mau,” tambah SR.
Dari keterangannya, akhirnya SR meminta untuk Kiai S menikahinya dan berlangsung lah pernikahan antara SR dan S yang disaksikan langsung oleh Kakak dan Ibunya waktu pada tahun 2022.
Hingga berita ini diturunkan Matafakta.com belum mendapatkan informasi secara rinci terkait penyebab meninggal S di RS. Bhayangkara dan perkembangan pemeriksaan kasus yang menimpanya.
(Iyus Kastelo)