BEKASI,Media Jurnal Investigasi — Pekerjaan Proyek Kontruksi Jalan Paket (lll) yang berlokasi di RT/RW. 12/04. Dusun (ll) Desa Lenggah Sari Kecamatan Cabangbungin, Kabupaten Bekasi. Oleh Dinas Pekerjaan Umum SUMBER DAYA AIR, BINA MARGA Dan BINA KONTRUKSI Penataan Ruang (DSDABMBK) Kabupaten Bekasi, mendapat sorotan dari elemen masyarakat Kuat Dugaan adanya kejanggalan dalam pelaksanaanya.
Seperti yang diungkapkan Ketua PAC.
(Pemuda Pancasila) Kecamatan Cabangbungin, Kabupaten Bekasi,
"Awak Media yang mendapati adanya keretakan parah pada ruas beton yang baru dicor dan belum dilintasi oleh masyarakat,"terlebih tidak sedikit Anggaran Pemerintah yang bersumber dari APBD Kabupaten Bekasi, tahun 2024. yang digelontorkan untuk pembangunan jalan tersebut.
"Proyek ini menelan anggaran Rp. 2.919.206.090.00-
( Dua Milyar Sembilan Ratus Sembilan Belas Juta Dua Ratus Enam Belas Ribu Sembilan Puluh Rupiah) yang digarap oleh PT. KARYA PRASYA PRATAMA. Kuat dugaan dikerjakan asal jadi, karena belum apa - apa sudah ada retak atau beton yang patah, "ungkapnya. Selasa (10/9/2024).
DEDI, bersama jajarannya sudah melakukan monitoring sejak awal pekerjaan proyek tersebut berjalan, dan pihaknya menduga Rekanan kontraktor dan pelaksana tidak menyediakan alat pemadat di lapangan yang maksimal.
"Hasil investigasi team selama pekerjaan itu berlangsung dari mulai pekerjaan lapis pondasi, LPB atau Agregat yang seharusnya memakai motor grader sesuai pada analisa pekerjaan, nyatanya di lapangan tidak ada," ujarnya.
"Saat pemasangan pada Lantai Pondasi Bawah (LPB) banyak yang tidak menggunakan Matrial Urugan, atau Lansung Conc B.NOL tanpa menggunakan Batu kapur atau Bescos, yang mana semua itu sudah ada pada Dokumen Pemilihan (Dokpil) atau acuan kerja yang sudah dibuat oleh Dinas BINA MARGA. Sehingga hasilnya diduga tidak sesuai dengan kualitas dan mutu," sambungnya.
Dan parahnya, lagi menurut DEDI, setelah lokasi pekerjaan dilakukan pembetonan dan belm dilalui kendaraan, hasil beton ditemukan beberapa segmen yang sudah pecah dan patah.
"Pekerjaan itu belum dilakukan PHO oleh Dinas saja hasil betonnya banyak yang patah, dan beton yang patah itu ada sekitar beberapa titik," bebernya.
DEDI, pimpinan
anak cabang
(Pemuda Pancasila) Kabupaten Bekasi meminta kepada Dinas BINA MARGA, (DSDABMBK) Kabupaten Bekasi untuk beton yang patah segera dilakukan pembongkaran atau dikerjaan ulang. Ia juga mempertanyakan tidak dicantumkannya nama perusahaan konsultan pengawas di Papan Informasi Proyek (PIP).
"Saya minta Dinas BINA MARGA dan BINA KONTRUKSI Kabupaten Bekasi untuk membongkar titik atau segmen yang patah, karena saya menduga ini gagal kontruksi," tandasnya.
Selain itu, DEDI juga mendesak kepada pihak pelaksana PT.KARYA PRASYA PRATAMA agar beton yang patah dan retak jangan hanya disilent oleh aspal saja. Karena menurutnya harus dibongkar. Ia menilai kinerja dari pihak konsultan pengawas lemah dalam mengawasi pekerjaan tersebut.
"Retakan beton yang patah jangan cuma di tutupi aspal apakah tujuannya agar tidak terlihat bekas beton yang patah jadi terkesan itu adalah garis segmen," terangnya.
"Untuk konsultan pengawas yang mengawasi pekerjaan ini kok bisa hasil pekerjaan seperti ini, mana tidak. dicantumkan di papan proyek konsultannya," sambungnya.
Sementara itu, Kepala Dinas (Kadin) Sumber Daya Air BINA MARGA dan BINA KONTUKSI Kabupaten Bekasi, Hendri Liencolin saat dihubungi melalui telepon selulernya untuk dikonfirmasi terkait pekerjaan proyek yang disoroti oleh elemen masyarakat tersebut, hingga saat ini belum merespon pertanyan wartawan.
(Udin)