Bekasi, Media Jurnal Investigasi – Proyek infrastruktur pengecoran jalan (betonisasi) di jalan Desa Lenggah Sari RT.12, RW 04, Kecamatan Cabangbungin, Kabupaten Bekasi, mengalami patah dan retak-retak di beberapa titik yang diduga pekerjaan dikerjakan tidak secara maksimal.
Padahal, proyek tersebut belum selesai dikerjakan sudah mengalami patah dan retak. Sehingga menuai pertanyaan masyarakat.
Hasil pemantauan awak Media, terlihat
hasil pekerjaan yang kurang maksimal itu, membuat sebagian masyarakat menganggap bahwa kontraktor gagal menjalankan program Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA) Pemerintah Kabupaten Bekasi.
Menurut (NALM) warga setpat mengatakan Pekerjaan Proyek ini masih berjalan pekerjaan nya dan hasil pekerjaannya sudah ada yang retak-retak dan patah di beberapa titik.
"Iya bang, dicor kemarin dan tadi pagi baru selesai. Jalan juga masih ditutup gak boleh dilewati motor atau mobil sampai batas yang tidak di tentukan kedepannya,"ujarnya.
"Proyek dengan item beton sudah terjadi keretakan, baru hitungan hari. Pekerjaan tersebut diduga gagal konstruksi, dikarenakan kondisi jalan padahal belum dilalui kendaraan roda dua ataupun roda empat
,"ungkap DEDI Ketua PAC Pemuda Pancasila.(PP) kepada Media, Senin (9/9/2024).
Lebih lanjut, jelas DEDI, hasil yang diduga dikarenakan lemahnya sistem pengawasan dengan tidak adanya metode pekerjaan yang jelas, ditambah lagi tidak adanya quality control baik secara teknis di lapangan maupun pengujian mutu dari beton yang dipasangkan, sehingga menyebabkan kualitas pengerjaan proyek tidak memenuhi standar kualitas.
"Kami akan mendesak, agar pihak Dinas memeriksa pekerjaan tersebut. Selain mengalami patah dan retak di beberapa ruas jalan beton tersebut," tegasnya.
(Udin)