-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Kapitalis Berkedok Ketanimbaran

15 September 2024 | 5:24:00 PM WIB | 0 Views Last Updated 2024-09-15T13:47:22Z


Penulis : Ayub Enus (Wakil Ketua Himapel KKT)


Fenomena kapitalis berkedok ketanimbaran semakin mencuri perhatian. Konsep ini merujuk pada strategi di mana individu atau kelompok memanfaatkan hubungan pribadi dan kekuasaan untuk mendapatkan keuntungan bisnis. 


Hal ini menciptakan peluang besar, namun sekaligus menantang etika dan transparansi di dalam dunia usaha. Melalui jaringan yang kuat, para kapitalis ini dapat saling mendukung, membentuk aliansi, serta menjalin kerjasama yang menguntungkan. 


Dampaknya, mereka tidak hanya memperluas pengaruh mereka, tetapi juga mengendalikan pasar dengan cara yang lebih strategis. Oleh karena itu, memahami kapitalis berkedok ketanimbaran merupakan langkah penting bagi para pengusaha maupun pembuat kebijakan untuk menciptakan iklim bisnis yang adil dan seimbang.


Kapitalis merebut Kekuasaan Pemerintahan untuk menguasai Ekonomi Kerakyatan

Kapitalisme seringkali mempengaruhi dinamika kekuasaan pemerintah dalam pengaturan ekonomi kerakyatan. Dalam sistem kapitalis, struktur kekuasaan ekonomi cenderung berorientasi pada pemilik modal yang menguasai sumber daya, sehingga dapat mempengaruhi pengambilan keputusan politik. 


Peran pemerintah menjadi sangat penting dalam mengatur dan menjaga keseimbangan antara kepentingan kapitalis dan hak-hak rakyat, namun sering kali pemerintah lebih berpihak pada kepentingan ekonomi yang menguntungkan, mengabaikan kesejahteraan masyarakat luas. 


Kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah dapat berdampak langsung terhadap ekonomi rakyat, baik dalam bentuk dukungan maupun pengekangan terhadap praktek ekonomi kerakyatan. Tantangan yang dihadapi oleh ekonomi kerakyatan semakin kompleks di era kapitalis yang akan datang, dimana dominasi pasar dapat mengancam keberlangsungan usaha-usaha kecil dan lokal. 


Oleh karena itu, rakyat mesti memahami struktur kekuasaan ini dan memperjuangkan kebijakan yang lebih berpihak pada ekonomi kerakyatan untuk mencapai keadilan sosial dan ekonomi di Tanimbar, lewat momentum pemilihan kepala daerah yang akan dilangsungkan pada 27 November nanti.


Solusi yang ditawarkan ke Rakyat Tanimbar, Lawan dan hancurkan jaringan Kapitalisme

Dalam konstelasi sosial politik di Tanimbar saat ini, kapitalisme seringkali dipandang sebagai sistem yang mengutamakan keuntungan bagi segelintir orang, sementara dampaknya terhadap rakyat secara luas seringkali terlupakan. 


Jaringan kapitalis yang beroperasi dengan agresif telah mengancam kepentingan publik, mengabaikan aspek-aspek kemanusiaan demi keuntungan. Oleh karena itu, peran masyarakat Tanimbar menjadi sangat penting untuk menanggulangi kekuasaan kapitalis yang semakin dominan. 


Masyarakat Tanimbar dapat merespon dengan mengusulkan solusi alternatif yang lebih pro-rakyat, seperti peningkatan partisipasi dalam pengambilan keputusan politik, serta mendorong penerapan kebijakan yang lebih adil dan transparan. 


Selain itu, strategi kolaborasi antar kelompok masyarakat menjadi kunci dalam memperkuat suara rakyat dan menciptakan basis solidaritas yang solid. Dengan kesadaran dan pendidikan kritis, masyarakat akan lebih mampu memahami dinamika kekuasaan yang ada dan berkontribusi dalam menciptakan sistem yang lebih berkelanjutan dan berpihak kepada kepentingan umum.


“Mari kita Jaga Tanimbar, jangan jatuh di tangan yang salah. Serta mengerjakan Kesejahteraan Tanimbar untuk Kebaikan bersama”. (*)

×
Berita Terbaru Update