Saumlaki, Jurnalinvestigasi.com - Kepala Puskesmas Larat Dorsila Langoru mengoreksi pemberitaan di salah satu media online terkait dirinya dan para petugas yang tidak peduli terhadap pelayanan kesehatan di Puskesmas Larat ditutup dan tidak memberikan pelayanan kesehatan yang optimal kepada masyarakat. Selasa, (20/08/2024).
Dikatakan, Terkait dengan pernyataan yang disampaikan oleh Saudara Niko Saulahirwan bahwa Kapus Larat menutup Puskesmas dan tidak memperhatikan Pasien, itu tidak benar.
“Pada prinsipnya bahwa saya selaku Kepala Puskesmas Larat mengutamakan pelayanan kepada masyarakat. Informasi sebelumnya itu tidak di kroscek secara baik,”ungkapnya.
Ia menjelaskan, tenaga medis yang profesional dan ramah siap membantu mengatasi berbagai masalah kesehatan, baik bagi pasien rawat inap maupun rawat jalan. Selain itu, kami juga aktif dalam program kesehatan dan pencegahan penyakit. Kami percaya bahwa kesehatan masyarakat adalah prioritas utama, dan dedikasi kami akan terus berlanjut demi kesejahteraan masyarakat, namun pada hari Minggu kemarin kami tertumbuk dengan Kegiatan Doa Syukur di Pantai dan juga perayaan Hari Kemerdekaan RI ke-79, itupun masih ada petugas yang jaga.
Kegiatan Akreditasi Paripurna, Doa Syukur di Pantai
Pada hari Minggu kemarin, kami melaksanakan kegiatan Ibadah Syukuran di Pantai untuk merayakan pencapaian Akreditasi Paripurna bagi Puskesmas Rawat Inap Larat serta memperingati 17 Agustus, Kemerdekaan RI ke-79. Kegiatan ini menjadi momen spesial bagi tim kami untuk bersyukur atas segala usaha dan kerja keras yang dilakukan. Kami berkumpul di Pantai, menawarkan doa syukur dan harapan agar Puskesmas kami semakin maju dalam memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat.
Namun, dalam perjalanan menuju Pantai, ada sedikit kendala. Kami sempat meninggalkan petugas yang ditugaskan untuk menjaga di Puskesmas. Ketika kami tiba di lokasi ibadah syukur, kami menyadari bahwa kami lupa membawa mic yang akan digunakan selama acara. Untungnya, kami dapat menghubungi petugas yang masih berada di Puskesmas untuk membawakan mic tersebut ke Pantai Keliobar.
Di tengah persiapan ibadah, kami tidak menyadari bahwa ada pasien yang datang ke Puskesmas. Saudara Niko Saulahirwan, dengan tanggap mengantar masyarakat yang membutuhkan bantuan kesehatan. Sayangnya, dalam perjalanan, kami tidak mendapatkan informasi mengenai pasien tersebut, sehingga terjadi kesalahpahaman. Ketika petugas itu kembali ke Puskesmas, kami sudah tahu bahwa pasien tersebut telah dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
“Jadi sama sekali ruang rawat inap Puskesmas Larat itu tidak pernah kami tutup, informasi tersebut tidak benar,”tegasnya.
Niko Saulahirwan, saat dikonfirmasi oleh wartawan media ini mengatakan, masalah yang terjadi di Puskesmas telah diselesaikan dengan baik. Menurutnya, insiden tersebut muncul akibat miskomunikasi antara petugas jaga.
“Pentingnya komunikasi yang jelas di fasilitas kesehatan menjadi lebih diutamakan karena dapat mempengaruhi pelayanan pasien. Pendekatan dan solusi damai ini menunjukkan bahwa semua pihak berkomitmen untuk memperbaiki situasi dan mencegah kejadian serupa di masa depan. Hal ini menjadi pelajaran berharga bagi petugas untuk menjaga komunikasi agar tetap efektif dan transparan,”jelasnya.
Kepala Puskesmas Larat berharap agar kedepannya dapat tercipta kerjasama yang lebih solid dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Kolaborasi antar berbagai pihak sangat penting agar tujuan bersama tercapai. Ia menekankan pentingnya komunikasi yang baik dan saling mendukung, tanpa saling menyalahkan, oleh karena itu semua pihak harus saling memahami peran dan tanggung jawab masing-masing.
“Dengan pendekatan yang positif, diharapkan pelayanan kesehatan di negeri ini dapat meningkat, dan masyarakat pun akan semakin merasakan manfaatnya. Mari kita dukung upaya ini demi kesehatan bersama”. Tutupnya. (Nik Besitimur)