Saumlaki, Jurnalinvestigasi.com - Ayub Enus, S.IP (Wakil Ketua HIMAPEL KKT) bantah Pernyataan Johan Lewerissa mengenai kebijakan DPP Partai Gerindra soal tidak diusungnya Melkianus Sairdekut, S.Hut., M.Si. sebagai Bakal Calon Bupati, bukan soal Melkianus Menolak namun sejauh ini ia berproses sebagai Calon Bupati Bukan Wakil Bupati, seharusnya DPP Gerindra melihat itu sebagai peluang politik untuk merebut kekuasaan di Tanimbar dan membenahinya ke depan yang lebih baik. Rabu, (07/08/2024).
“Melkianus Sairdekut sebagai Pembina HIMAPEL KKT, kami sangat tahu proses dia dari awal sebelum ia bertarung pada pileg kemarin, komitmennya jelas bahwa menang dalam pileg dan bertarung sebagai Calon Bupati Bukan Wakil Bupati,”ungkapnya.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa loyalitas dan kontribusi Melkianus dalam memperkuat partai selama ini diabaikan. Ia Sebagai kader terbaik Partai Gerindra sudah banyak berinvestasi dalam pengembangan partai, sehingga keputusan ini menunjukkan adanya ketidakpahaman terhadap nilai-nilai kaderisasi dan loyalitas di Partai Gerindra, khususnya di Provinsi Maluku.
“Kami paham bahwa itu akibat intervensi elemen politik yang lebih tinggi. Kita tahu siapa yang memainkan peran ini dan mengusung Ricky Jauwerissa, jujur saja ke publik jangan disembunyikan agar seluruh kader dan simpatisan paham,”ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakan, Dalam konteks politik, terutama menjelang Pilkada serentak 2024, penting bagi partai untuk mengutamakan kader-kadernya yang memiliki potensi dan dedikasi. Sairdekut, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Provinsi Maluku, harusnya mendapatkan perhatian lebih dari partai dalam proses ini.
Komunikasi antar pimpinan partai yang lebih tinggi seharusnya tidak menjadi penghalang bagi kader yang telah menunjukkan loyalitas dan prestasi. Jika Sairdekut mengisyaratkan penolakan terhadap tawaran posisi wakil Bupati, maka partai perlu menghargai pendapatnya dan mengevaluasi keputusan tersebut untuk memberi ruang bagi aspirasi kader yang lebih substansial. Hal ini penting untuk menjaga soliditas dan moral kader dalam menghadapi masa pilkada.
“Lewerissa harus paham bahwa Partai Pemenang Pemilu Presiden dan wakil Presiden di Tanimbar adalah PRABOWO SUBIANTO, karena itu kadernya juga wajib bertarung sebagai calon Bupati untuk melanjutkan visi PRABOWO menuju indonesia emas, bukan calon Wakil Bupati. Karena rakyat Tanimbar ingin beliau maju sebagai Calon Bupati bukan wakil Bupati Ban Serep,”kesalnya.
“Lewerissa jangan Omon-Omon dan salahkan Pembina kami saja, sama seperti membuat lelucon di Publik,”katanya.
Ditambahkan, Perjuangan untuk kesejahteraan rakyat adalah fondasi utama dari setiap partai politik, termasuk Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Melkianus Sairdekut, sebagai pembina HIMAPEL KKT, telah menunjukkan komitmen yang kuat untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat di Kepulauan Tanimbar. Manifesto perjuangan yang diusungnya tidak sekadar retorika, melainkan aksi nyata yang memberikan dampak positif bagi rakyat Maluku.
“Namun, tantangan yang dihadapi cukup besar. Komunikasi antar elemen politik seringkali mempengaruhi stabilitas internal. Terdapat kekhawatiran ketika kader-kader partai tidak mendapatkan dukungan yang seharusnya, hanya karena adanya permainan politik dari pihak-pihak tertentu. Kader-kader yang memiliki dedikasi dan visi untuk rakyat bisa "dibunuh" secara politik jika tidak mendapatkan perhatian yang layak dari atasan mereka sayang sekali ya?,”tukasnya.
Kami akan tetap memberikan dukungan penuh kepada Melkianus Sairdekut yang adalah Pembina kami di HIMAPEL untuk harus terus digalakkan dan merebut kemenangan pada Pilkada 27 November mendatang agar Tanimbar dapat berubah. Bukan hanya sekedar cita-cita, tetapi menjadi realitas yang terwujud untuk rakyat Tanimbar” Tutupnya. (Nik Besitimur)