Saumlaki, Jurnalinvestigasi.com - Setelah tiba di Saumlaki, ibu Kota Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Penjabat Bupati Alaydrus Alwiyah Faldun Alayidrus langsung menunjukkan komitmennya dengan melakukan gladi resik untuk persiapan upacara peringatan detik-detik proklamasi. Pelaksanaan kegiatan yang berlangsung di Pendopo Bupati ini merupakan debut perdana Alaydrus sebagai Pj. Bupati Kepulauan Tanimbar.
Sebagai langkah awal, ia juga mengukuhkan Pasukan Pengibar Bendera Merah Putih (Paskibraka) yang akan bertugas dalam upacara. Kehadiran Alaydrus diharapkan dapat membawa semangat baru dan inovasi bagi masyarakat Tanimbar.
Dalam agenda utama AAF, dia berkomitmen untuk meneruskan program yang telah dijalankan oleh para penjabat Bupati sebelumnya. Namun, AAF juga memiliki fokus tambahan yang menjadi perhatian utama selamatkan Tanimbar dari tuntutan dan kebutuhan rakyat pada umumnya.
Selain menangani isu stunting, dia berencana untuk mengatasi kemiskinan ekstrim dan inflasi, yang menjadi tantangan serius bagi masyarakat. AAF percaya bahwa pemecahan masalah-masalah ini akan meningkatkan kualitas hidup warga dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Melalui kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan langkah-langkah yang diambil dapat berdampak positif dan berkelanjutan bagi kesejahteraan semua.
"Prioritas saya ada pada penataan pengelolaan keuangan dan aset daerah, serta penataan birokrasi," ungkap AAF kepada media ini tentang skala prioritasnya selama memimpin Bumi Duan Lolat setahun kedepannya.
Dalam upaya meningkatkan efektivitas birokrasi, penting untuk melakukan evaluasi kinerja terhadap Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Hal ini diungkapkan oleh AAF, yang menekankan perlunya tindak lanjut dari hasil evaluasi tersebut.
Dengan langkah strategis yang tepat, diharapkan berbagai permasalahan dalam penataan birokrasi, pengelolaan keuangan, dan aset dapat diselesaikan dengan lebih efisien.
Evaluasi tersebut tidak hanya membantu dalam mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan, tetapi juga menjadi dasar pengambilan keputusan yang lebih baik kedepannya. Melalui langkah ini, diharapkan birokrasi yang ada di Tanimbar dapat lebih responsif dan akuntabel.
Dalam persiapan menjelang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada), dirinya memastikan bahwa semua anggaran yang diperlukan tercairkan tepat waktu. AAF mengakui adanya kendala dalam pencairan anggaran, di mana hingga saat ini, masih ada sisa dana yang belum dicairkan sesuai kesepakatan dengan pihak penyelenggara pemilu.
Kondisi ini tentunya menjadi perhatian serius, terutama mengingat waktu yang semakin mendesak. Oleh karena itu, diskusi dengan PLT Sekda Agus Songupnuan perlu dilakukan untuk mencari solusi bersama agar semua persiapan dapat dilakukan secara optimal. Keterlambatan dalam pencairan ini bisa berpotensi mengganggu kelancaran pelaksanaan Pilkada.
Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) adalah salah satu insentif penting bagi ASN di Pemda KKT. Sayangnya, saat ini anggaran TPP hanya tersedia untuk tujuh bulan, padahal pegawai seharusnya menerima haknya selama 12 bulan. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan ASN, terutama karena pembayaran TPP belum dilakukan meski bulan sudah berjalan.
AAF menekankan perlunya pemilihan prioritas dalam pengalokasian anggaran, untuk memastikan bahwa hak pegawai tetap terpenuhi. Kejelasan dan keterbukaan dalam anggaran sangat dibutuhkan agar ASN merasa dihargai dan termotivasi dalam menjalankan tugasnya.
"Jangan nanti kita belanjakan hal-hal yang tidak prioritas dan kita kesampingkan apa yang harus menjadi prioritas," Pungkasnya (Nik Besitimur)