Saumlaki, Jurnalinvestigasi.com - Sosialisasi Pencegahan Pungutan Liar di Desa Watidal
Dalam upaya mencegah terjadinya pungutan liar yang seringkali meresahkan masyarakat, Bhabinkamtibmas Desa Watidal, Aipda M. Serhalawan, telah mengambil langkah proaktif. Rabu, (26/06/2024).
Kegiatan sosialisasi yang dilakukan adalah implementasi dari Perpres Nomor 87 Tahun 2016 tentang Satuan Tugas Saber Pungli. Ini merupakan langkah nyata pemerintah dalam menghapus praktik pungutan liar di Indonesia.
Metode yang digunakan dalam sosialisasi ini adalah dengan menggunakan spanduk bertuliskan "Stop Pungli" yang efektif menarik perhatian warga.
Selain itu, sesi tatap muka langsung dengan warga menjadi sarana penting untuk menyampaikan pesan secara lebih mendalam, termasuk menjelaskan tentang dasar hukum yang terkait dengan pungutan liar.
“Masyarakat diminta untuk berperan aktif dalam mencegah pungutan liar. Hal ini termasuk melaporkan segala bentuk praktik pungli yang ditemui tanpa takut karena identitas pelapor akan selalu dirahasiakan. Dengan adanya keikutsertaan aktif dari masyarakat, diharapkan praktik pungutan liar dapat diminimalisir bahkan dihilangkan,”ungkapnya.
Untuk memberikan efek jera, sanksi pidana telah ditetapkan bagi pelaku pungutan liar baik itu pemberi maupun penerima suap, sesuai dengan UU Nomor 11 Tahun 1980. Hal ini menjelaskan bahwa negara tidak akan tinggal diam terhadap praktik korupsi dan pungutan liar.
Kepolisian Resor Kepulauan Tanimbar melalui AKP AMS Layan menyatakan komitmennya untuk terus mengadakan sosialisasi pencegahan pungutan liar. Hal ini menunjukkan keseriusan pihak kepolisian dalam memerangi pungli dan meningkatkan keamanan serta kenyamanan masyarakat.
Program sosialisasi Saber Pungli yang dilakukan di Desa Watidal merupakan langkah penting dalam pencegahan pungutan liar. Dukungan dari masyarakat sangat diperlukan untuk menjamin kesuksesan dari program ini.
“Mari kita bersama-sama mendukung usaha ini demi Indonesia yang lebih bersih dan bebas dari pungutan liar”. Tutupnya. (Nik Besitimur)
