Jakarta,Jurnal Investigasi. Com.
Tak tangung-tanggung, dukungan terus mengalir untuk Bakal Calon Gubernur Sumut Dr Drs Nikson Nababan MSi. Kali ini datang dari kelompok mahasiswa perantauan asal Kepulauan Nias, Provinsi Sumatera Utara.
Kelompok mahasiswa asal Kepualauan Nias yang kuliah di Jakarta, dengan penuh semangat menemui Nikson Nababan saat tengah berada di Jakarta, usai menghadiri Rakernas PDIP.
Kelompok mahasiswa perantauan asal Nias ini dikoordinatori Yukenriusman Hulu asal Nias Selatan yang saat ini kuliah di Universitas Kristen Indonesia (UKI). Dirinya pun menemui Nikson Nababan bersama 7 rekannya yang juga berkuliah di kampus yang sama. Ada juga mahasiswa asal Nias Utara dan Universitas Bangka Belitung yang saat ini tengah menjalani pertukaran mahasiswa di UKI.
Yukenriusman menyebut, sengaja menemui Nikson Nababan yang dinilai sebagai figur yang sangat tepat menjadi Bakal Calon Gubernur Sumatera Utara karena mengetahui dari media massa memiliki program yang serius untuk mensejahterakan masyarakat Sumatera Utara.
“Kami memang sengaja mendatangi Bang Nikson karena program kerjanya yang akan mensejahterakan masyarakat Sumatera Utara dan terutama kaum wong cilik. Tadi kami berdiskusi banyak hal. Dan tadi disampaikan kepada kami, bahwa money politik di Sumatera Utara harus kita hilangkan di tanah Sumatera Utara,” ujar Yukenriusman, Rabu (29/5/2024) malam.
Dikatakan, para pemimpin diharapkan tidak semena-mena dan berlakon seenaknya di tanah Sumatera Utara. Sebab, kata Yukenriusman, Sumatera Utara kaya akan budaya dan kultur yang sangat kental dan beragam.
“Harapan kita semua, agar Bang Nikson mendapatkan rekomendasi dari pimpinan partai untuk maju menjadi Calon Gubernur Sumut. Kita segenap elemen mahasiswa asal Nias dan masyarakat siap mendukung penuh Bang Nikson,” tegasnya.
Kelompok mahasiswa ini juga menggantungkan harapan besar di pundak Nikson Nababan, sebagai calon pemimpin Sumut nantinya, dan menjadi pelopor kemajuan kaum pemuda Sumatera Utara, tidak hanya pemuda dan mahasiswa asal Nias, tapi juga seluruh pemuda di Sumatera Utara.
“Dari diskusi kami tadi, kami ketahu bahwa Bang Nikson tidak pandang bulu dalam memandang setiap persoalan yang ada di Sumatera Utara. Sosok Bang Nikson kita nilai sebagai anak muda yang berapi-api bagi kita. Penuh dengan semangat membangun Sumatera Utara ke depan,” ujar Yukenriusman lagi.
Yukenriusman bersama rekan-rekannya dalam waktu dekat akan berkonsolidasi kepada kaum mahasiswa dan pemuda di Nias untuk mendorong Nikson Nababan maju menjadi Calon Gubernur Sumut. “Kita akan konsolidasi dulu kepada mahasiswa asal Nias dan komunitas pemuda baru kemudian akan mendeklarasikan dukungan untuk Bang Nikson,” tambahnya.
“Setelah Bang Nikson mendapat rekomendasi dari partai, maka kita akan mendukung penuh beliau. Mahasiswa Nias dan para pemuda akan kita ajak untuk ramai-ramai mendukung Nikson Nababan sebagai pemimpin Sumatera Utara.”
Sebelumnya, Nikson Nababan mengatakan, dalam membangun Sumatera Utara perlu sebuah konsep agar sasaran pembangunan tepat sasaran. “Desa Kuat, Kota Maju, Negara Berdikari, adalah sebuah kosep pembangunan yang akan saya laksanakan. Selama ini, banyak kota-kota yang dibangun lantas mengabaikan kondisi desa. Desa-lah tonggak dasar pembangunan yang sesungguhnya,” ujarnya.
Desa, kata Nikson, perlu infrastruktur yang sempurna munai dari jalan, irigasi, listrik, pertanian dan kondisi tanah yang produktif. “Ini semua sudah saya lakukan di Tapanuli Utara. Bagaimana desa-desa terpencil dibuka akses jalan dan listrik. Belum lagi lahan-lahan tidur kita jadikan menjadi lahan yang produktif,” ujar mantan Bupati Taput 2 periode ini.
Menyinggung soal pendidikan di Taput, Nikson sejak lama telah memperjuangkan berdirinya sebuah universitas negeri di kabupaten yang dipimpinnya 10 tahun, saat dirinya menjadi bupati. “Hal itu sangat penting mengingat, anak-anak muda banyak yang harus melanjutkan sekolah-kuliahnya di luar daerah. Apa jadinya jika kaum pemuda tidak ada di kampung itu.”
“Jika ada universitas negeri di daerah, maka kaum pemuda tidak perlu lagi keluar daerah untuk kuliah. Kita hitung setiap tahun ribuan anak Tapanuli Raya berangkat kuliah baik ke Medan maupun Pulau Jawa. Jika ada universitas negeri, pastinya para orang tua akan menguliahkan anaknya tidak perlu sampai jauh.Perputaran perekonomian secara signifikan akan terjadi dampak berdirinya universitas negeri tersebut,” ungkap Nikson lagi.
Di hadapan para mahasiswa yang hadir, Nikson juga memberikan motivasi untuk terus berjuang dan maju dalam menuntut ilmu. “Bawa ilmu itu pulang untuk membangun kampung-kampung, desa-desa yang lebih butuh pembangunan. Maju kan desa-desa kita, saya yakin setelah desa-desa ini maju, maka pembangunan perkotaan bakal menyusul. Sehingga Negara kita mampu berkari, semua rakyat akan sejahtera,” sebutnya.
Mahasiswa yang hadir dalam pertemuan itu di antaranya; Ismael Tafonao asal Kabupaten Nias Selatan, mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI). Nelfin Fiktoris Riski Waruwu asal Nias Barat (UKI), Yosua Telaumbanua asal Gunungsitoli (UKI), Medan Karyawan Lase asal Nias Selatan (UKI), Setianus Telaumbanua asal Nias Utara (UKI), Berkat Sama Hulu asal Nias Utara (STIH Prof Gayus Lumbuun Jakarta) dan Gregorius Faber Ilaziduhu Fau asal Nias Selatan (Universitas Bangka Belitung). (MJI/Rahmat fajar sitorus)