Saumlaki, Jurnalinvestigasi.com - Kementerian Sosial Republik Indonesia (KEMENSOS RI) melalui Pemerintah daerah Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT), hari ini memberikan bantuan kepada para Korban bencana alam dan cuaca ekstrim yang hanyut di Alur timur yamdena selama 17 hari di laut yang berhasil ditemukan dan dikembalikan ke keluarga di Tanimbar. Rabu, (22/05/2024).
Penyerahan bantuan kepada para korban selamat maupun ahli waris dari korban meninggal, dilakukan oleh Penjabat Bupati Piterson Rangkoratat, SH yang diwakili Plt.Sekda Agustinus Songupnuan, berlangsung di kantor Dinsos setempat, Rabu (22/5).
Ketujuh korban tersebut yakni Jeremias Takandare, Jovita Takandare, Alowisya Matruty, Noberta Matruty, Johanis Salwey (selamat), Devota Salwey (selamat) dan Kristina Sakliressy (selamat).
Kadis Sosial Yongki Souisa, menjelaskan kalau pasca kejadian yang menimpa ketujuh korban ini, Pj.Bupati telah melakukan koordinasi dan memperjuangkan hak-hak bantuan bagi para korban tersebut. Dan hari ini, bantuan tersebut bisa terealisasi dan disalurkan secara langsung kepada para korban maupun ahli waris mereka.
"Penyerahan dilakukan secara simbolis oleh pak PLH.Sekda, dan silahkan penerimaan bisa langsung mencairkannya di Bank, karena telah ditransfer ke rekening masing-masing korban, dengan rincian untuk korban meninggal Rp15 juta dan korban selamat atau luka Rp5 juta, dengan total bantuan Rp75 juta," tandas Kadis.
Sementara itu, Songupnuan yang ditunjuk Pj.Bupati Piterson Rangkoratat untuk menyerahkan langsung bantuan tersebut, mengatakan kalau Pemda sangat berduka cita atas kejadian malam ini. Negara yang diwakili Pemda memberikan bantuan sebagai bentuk rasa duka cita.
"Pemberian uang bantuan ini memang tidak dapat gantikan yang sudah meninggal. Ini hanya bentuk perhatian negara kepada rakyatnya," tandas Songupnuan.
Ada keraguan yang mendalam, ketika nama-nama korban ini dibacakan untuk menerima bantuan. Baik korban selamat maupun ahli waris yang menerima, menangis haru saat maju menerima dana bantuan tersebut.
Di tengah duka yang mereka rasakan, para korban maupun ahli waris ini pun masih sempat mengucapkan rasa syukurnya karena pemerintah daerah maupun pusat memberikan perhatian serius dan juga menyampaikan belasungkawa. Mereka juga bersyukur atas santunan dan bantuan yang diberikan oleh Kementerian Sosial. (Nik Besitimur)