KARAWANG, Media Jurnal Investigasi – Tingkat kunjungan wisatawan ke kawasan Pantai Wisata Tanjung Pakis yang berada di Desa Tanjung Pakis, Kecamatan PakisJaya, Kabupaten Karawang, Propinsi Jawa Barat. akhir-akhir ini terus mengalami penurunan,"Hal ini diduga karena tidak jelasnya sistem administrasi dalam pengelolaan wisata di tempat tersebut.
Wisatawan yang berkunjung ke Pantai Tanjung Pakis banyak yang mengeluh lantaran penarikan retribusi dinilai cukup mahal, apalagi penarikannya sebanyak dua kali.Tentu hal ini membuat wisatawan merasa kapok dan enggan kembali lagi untuk berwisata ke Pantai Tanjung Pakis,
Seperti yang dialami oleh WND, 28, (dua puluh delapan tahun) wisatawan lokal warga Kabupaten Bekasi. saat itu dia membawa enam orang temannya dari Bekasi, mereka kepincut dengan keindahan pantai wisata Tanjung Pakis yang dilihatnya dari media sosial. Karena penasaran keenam orang temannya WND, lantas berkunjung ke Karawang untuk menikmati keindahan pantai wisata Tanjung Pakis.Minggu (15/4/2024).
Namun siapa sangka, niat hati WND, ingin menikmati dan mengenalkan pantai wisata Tanjung Pakis kepada teman-temanya justru dibuat kecewa oleh pelayanan di tempat tersebut. WND, dan keenam temannya harus membayar mahal bila ingin masuk ke kawasan wisata Tanjung Pakis.
Pertama, saat di pintu masuk, Ia diminta membayar sebesar Rp 15000, (lima belas ribu) per orang. Kedua, di tempat parkir kendaraan, dikenakan tarif Rp.3000,(tiga ribu) untuk roda dua, sedangkan roda empat sebesar Rp 5000.(lima ribu) Karena saat itu dirinya menggunakan mobil maka tarif yang dikenakan sebesar Rp 5000.(lima ribu)
Ketiga, pada saat akan menyebrang Sungai Citarum menggunakan perahu Eretan, sebutan warga setempat,WND disuruh membayar Rp 5000 per orang untuk Pulang Pergi (PP).
"Hal tersebut tentu membuat WND kecewa, dan Enggan Kembali lagi untuk berwisata ke Tanjung Pakis sebab sebelumnya saat Lebaran tahun lalu tarif masuk ke pantai wisata Tanjung Pakis hanya Rp.25000.(dua puluh lima ribu) untuk roda Empat dan Rp.15000.( lima belas ribu).untuk roda dua.
Tapi untuk Lebaran kali ini mengalami peningkatan yang drastis, “Padahal kapan hari tarifnya murah lho, nggak semahal ini, tuturnya pada Awak Media sambil kecewa.
Di lain tempat
"Samin, 50 (lima puluh tahun) pemilik perahu Penyeberangan atau Eretan mengatakan, penurunan jumlah pengunjung ini lantaran kebijakan dari pihak pengelola penarikan retribusi tiket masuk dinilai memberatkan sehingga membuat para pengunjung merasa kecewa atas tiket masuk yang dibebankan
dengan tarif yang mahal saat ini, tutur Samin dan sangat mempengaruhi jumlah pengunjung Pantai wisata Tanjung Pakis, "pemilik perahu Penyeberangan itu bercerita, jika biasanya pada akhir pekan pengunjung yang datang menumpang perahunya bisa sampai ratusan orang namun seiring naiknya tiket masuk, jumlah tersebut menurun drastis, Kalau kayak gini terus pasti pengunjung kapok untuk datang lagi ke sini,” keluhnya.
Samin berharap ada upaya dari pemerintah setempat untuk menyelesaikan masalah ini, sebab jika tidak segera ditindaklanjuti, maka dikhawatirkan obyek wisata yang menjadi favorit warga Kabupaten Karawang akan terus menurun pertahunnya tutupnya.
(Udin)