-->

Notification

×

Iklan

Libatkan PT Taka dalam Pekerjaan Survei Inpex Masela, Aron Kelitadan Diduga Terlibat Kasus Illegal Oil

18 April 2024 | 9:41:00 PM WIB | 0 Views Last Updated 2024-04-18T14:41:00Z


Jurnalinvestigasi.com, Saumlaki - Inpex Masela merupakan Proyek Strategis Nasional yang akan dibangun di Tanimbar kini menimbulkan masalah dengan oknum- oknum yang bekerja didalamnya, meraup keuntungan sendiri dengan cara kerjasama dalam permainan illegal oil dengan melibatkan  PT Taka selaku pemenang Tender untuk melakukan pekerjaan survei Inpex Masela di Desa Lermatang. Kamis, (18/04/2024).


Mantan driver Inpex Masela Eko kurniawan membeberkan, jika dirinya dirugikan, terkait rencana busuk Aron Kelitadan.


Kurniawan mengakui bahwa, dirinya tak sedikitpun punya niat  mencari keadilan, bahkan keuntungan bagi diri sendiri sebagai Vendor kecil.


Dia membeberkan jika semula dirinya berprofesi sebagai driver, namun seiring berjalannya waktu, Inpex perwakilan Saumlaki berminat menyewa mobil yang dibawanya sekaligus menunjuk dirinya sebagai driver Inpex Masela.


Sejak menjadi driver Inpex selama 2 bulan Eko mulai bekerja mulai pukul 05.30 WIT hingga 21.00 - 22.00 WIT tanpa istirahat.


Dengan pekerjaan seperti itu Eko tidak pernah mengeluh sedikitpun karena harus bertanggung jawab sebagai sebuah konsekuensi dari pekerjaan. 


Meskipun demikian, saat itu Perayaan Paskah dia pulang lebih cepat dari waktu biasanya.


"Selama saya menjadi driver suda saya perjuangkan orang-orang Tanimbar yang suda saya rintis untuk bekerja, mereka tidak memiliki penghasilan tetap, tetapi saya sudah direkrut untuk bekerja demi memenuhi kebutuhannya," Bebernya.


Ditqmbahkan, jika ada 3 orang kuli bangunan sempat nganggur direkrutnya agar bisa bekerja. Bahkan,  ada kios-kios kecil yang semula tidak ramai pun kini sudah mulai bangkit dengan adanya pembeli makanan ringan oleh PT Taka.


sewaktu dia masih bekerja sebagai driver Inpex upahnya dibayar per harinya Rp.900.000 itupun sudah turun drastis dari yang sebelumnya Rp. 1.235.000, namun informasi yang diterimanya menyebabkan jika pembayaran Rp.1000.000 kemudian uang sebesar Rp. 100.000 itu pun diambil langsung oleh Vendor yang baru untuk diberikan kepada Aron Kelitadan atau dibagi dua tanpa sepengetahuan dia.


"Saat itu, yang membuat invoice, tagihan, penawaran itu saya sendiri, tetapi saya tidak tahu mengapa sampai pihak Inpex atau Aron lah yang menurunkan harganya. Klimaksnya, saya dipecat pada tanggal 31 Maret 2024  tanpa ada alasan yang pasti, bahkan Boss saya tidak pernah memberhentikan saya,”ungkapnya.


Tak terbayangkan sebelumnya,  jika Aron Kelitadan sendiri memecat dirinya sebagai driver, dan selanjutnya digantikan dengan Elvis Felndity.


Belakangan diketahui, Aron beralasan bahwa Eko mengkonsumsi miras saat jam kerja. tetapi faktanya dia mengkonsumsi miras bersama teman driver Inpex lainnya di luar jam kerja.


Ironisnya, Eko dipecat tetapi teman drivernya Marfel yang menjadi driver  Lukas Tio (Alunce)  justru melaksanakan aktivitasnya sebagai driver.


Di sinilah, Aron Kelitadan mulai melancarkan aksinya dengan menuduh Eko Kurniawan sebagai penyuplai BBM ilegal dan juga belanja di toko-toko kecil yang tidak memiliki izin.


Bahkan ada dugaan kuat terkait  BBM ilegal yang dipercayakan oleh PT Taka disalurkan oleh Lukas Tio per harinya 70-200 liter mulai dari hari Senin hingga hari Jumat.


Lukas Tio merupakan supplier BBM ilegal Dexlite dari salah satu SPBU di Tanimbar dengan  menggunakan jerigen, atas koordinasi Aron Kelitadan dengan Lukas Tio (Alunce) untuk disuplai kepada PT Taka selaku pemenang Tender untuk melakukan survei di Desa Lermatang. (Nik Besitimur)


×
Berita Terbaru Update