Jurnalinvestigasi.com, Saumlaki - Oknum anggota TNI Yonif 734/SNS diduga melakukan modus penipuan untuk mendapatkan keinginannya, dengan berjanji untuk menikahi salah seorang perempuan berinisial RL (21). Namun ketika keinginannya tercapai, ia kemudian meninggalkan dan tidak bertanggung jawab.
Oknum anggota TNI tersebut berpangkat Pratu yang hingga saat ini masih bertugas di Batalyon Yonif 734/SNS Kompi A Wesawak.
Dugaan penipuan yang dilakukan oleh Pratu VT bahwa, awal mulanya dirinya menjalin hubungan dengan RL yang mana saat itu VT bersama RL mengunjungi orang tuanya di desa Tumbur untuk meminta restu dari keluarga.
Niat baik untuk menjalin hubungan dan berjanji untuk menikah, maka kedua orang tua pun menghargai niat baik sang pratu VT hingga mereka menyetujui anak mereka menjalin hubungan dengan sang Pratu.
“Namun pada akhirnya niat baik dari VT itu tidak mampu bertanggung jawab, bahkan dengan segala tipu dayanya meninggalkan saya tanpa alasan pasti, membohongi saya kemudian meninggalkan saya” kesal RL.
Korban bilang, Selain mengajak dia ke orang tuanya di desa Tumbur tetapi VT juga mengajak korban untuk mengunjungi pihak keluarganya di desa Meyano Das.
“Ketika tiba di desa Meyano Das, saya disambut dengan baik oleh orang tua VT sehingga orang tua dari VT menyampaikan bahwa semua itu terpulang kepada VT untuk memilih pendamping hidupnya,”jelasnya.
Ditambahkan RL, Sempat diingatkan oleh orang tua VT agar RL selalu melihat serta mengawasi VT maka sesudah kembalinya VT dan RL dari desa Meyano das RL pun melaksanakan apa yang disampaikan oleh orang tua VT untuk melihat dan menjamin VT dengan baik.
“Pada Bulan Agustus 2023 saya kemudian mempertanyakan kepada VT tentang rencana pernikahan, namun VT menyampaikan bahwa tunggu sampai bulan Oktober, saya kenaikan pangkat barulah menemui keluarga untuk membahas tentang hubungan kita kedepan”Kata VT.
Namun rencana VT lain, dia dengan sendirinya menghilang tanpa pertanggungjawaban apapun kepada pihak keluarga RL hingga dikorbankan selama satu tahun lebih.
Bukan saja dipermainkan kepercayaan dan ketulusan hati RL bersama keluarga namun RL mengaku telah banyak berkorban untuk sang pratu VT.
“Saya jamin VT, karena saat itu saya sedang bekerja pada salah satu konter dan punya penghasilan sendiri sehingga apapun yang diminta oleh dia selalu saya sanggupi tanpa berfikir kedepannya akan dipermainkan seperti ini,”tukasnya.
Sebagai seorang wanita yang penuh kelemahan dan kekurangan RL berharap agar VT sebagai pelindung masyarakat, dia harus bertanggung jawab penuh atas perbuatannya terhadap kebohongan yang dilakukan.
Selain itu keluarga RL berharap agar Komandan Batalion 734/SNS Wesawak, dan Sub Denpom Saumlaki agar berkenan dapat menindaklanjuti perbuatan VT karena ini pelecehan terhadap wanita Tanimbar. Sehingga kedepannya tidak merusak citra dan nama baik kesatuan. Tutupnya. (Saily)