Jurnalinvestigasi.com, Saumlaki - guna mewujudkan Stabilitas Kamtibmas dalam mendengar keluhan dan masukan dari Masyarakat, Kapolres Kepulauan Tanimbar AKBP UMAR WIJAYA, S.I.K., pimpin giat Jumat Curhat, Jumat (01/03/24).
Kegiatan Jumat Curhat yang bertemakan “Polres Kepulauan Tanimbar wujudkan Polisi Keselibur (Polisi sahabat masyarakat)” Itu pun turut dihadiri oleh para PJU dan Perwira Polres Kepulauan Tanimbar, Kapolsek Tanimbar Selatan hingga Personel Polres Kepulauan Tanimbar dengan menghadirkan Kepala Desa, Tokoh Adat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda serta Warga Desa Ilngei yang berlokasi di Balai Desa Ilngei, Kecamatan Tanimbar Selatan, Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
Dalam suasana santai, nampak terlihat AKBP UMAR WIJAYA, S.I.K., berinteraksi langsung dengan masyarakat, sehingga kegiatan ini tentunya menjadi sarana bertukar informasi dengan masyarakat pada seputar situasi kamtibmas di kabupaten Kepulauan Tanimbar.
Pada kesempatan itu, Kapolres Kepulauan Tanimbar AKBP UMAR WIJAYA, S.I.K., menjelaskan bahwa Kegiatan Jumat Curhat ini merupakan salah satu Program Kapolri sebagai upaya untuk meningkatkan silaturahmi serta menjalin komunikasi dengan masyarakat guna mendengar dan menampung segala aspirasi serta keluhan terkait permasalahan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat, terutama yang berkaitan dengan Kamtibmas.
“Masukan beserta kritikan dari masyarakat terkait dengan berbagai permasalahan melalui giat Jumat Curhat ini tentunya hal itu dilakukan sebagai sarana untuk mewujudkan Polri yang Presisi serta terciptanya masyarakat yang aman, sejuk dan damai” ungkapnya.
Kapolres mengungkapkan bahwa kaitan program ini juga sebetulnya masalah pencerahan hingga imbauan menurutnya Bhabinkamtibmas telah bekerja dan telah menyampaikan kaitan dengan apa-apa yang menjadi perhatian untuk disadari bersama terkait dengan menjaga situasi keamanan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
“Pada dasarnya Kamtibmas merupakan modal dasar dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Yang apabila terjadi gangguan, tentunya bapak ibu sekalian bersama Keluarga tidak mungkin bisa melakukan aktivitas dengan baik, dalam hal ini ke kantor, sekolah, petani berkebun,nelayan melaut dan sebagainya” imbuhnya.
Lebih lanjut Kapolres mengatakan bahwa hal itu tentunya menjadi konsen bagi kami lebih khususnya dirinya selaku Kapolres. Ia bersyukur dan terima kasih kepada masyarakat khususnya di Desa Ilngei, selama 2 tahun bertugas menjadi Kapolres Kepulauan Tanimbar Ia belum pernah mendengar adanya kejadian yang ekstrim terkait gangguan kamtibmas.
Menurutnya, yang banyak ditemukan adalah kegiatan daripada para Remaja yang mungkin telah mengkonsumsi Miras di jalur Petuanan ada beberapa kali menghentikan kendaraan di jalan raya dan memalak dengan meminta Uang. Dan tidak sedikit juga kami mendapat laporan sering terjadi perkelahian di lokasi tersebut.
“Hal ini tentunya dapat mengganggu hak-hak Orang lain sehingga dapat menimbulkan gangguan Kamtibmas” jelasnya.
Lebih lanjut Kapolres menyampaikan bahwa saat ini sudah mulai memasuki musim bercocok tanam atau berkebun, menurut amatannya banyak ketika sudah ada mulai bercocok tanam dan buka hasil, hal ini sering terjadi permasalahan yang timbul karena masyarakat kita masih menganut hukum adat, dan hukum adat itu sendiri sifatnya masih budaya tutur atau disebut lewat penyampaian saja.
“Dengan adanya kearifan lokal kita yg budaya DUAN LOLAT ini sebetulnya tdk ada satu permasalahan pun yang tidak dapat diselesaikan, Seharusnya semua bisa diselesaikan secara bersama-sama melalui duduk Adat” tuturnya.
Harapannya terkait dengan kondisi-kondisi ini, peran daripada seluruh Tokoh Masyarakat, mulai dari Kepala Desa, Ketua BPD, Tokoh Pemuda, tokoh Agama serta melibatkan Bhabinkamtibmas dan babinsa, menurutnya semua itu bisa diselesaikan. 3 Pilar di Desa yaitu Kepala Desa, Bhabinkamtibmas dan Babinsa, tentunya 3 Pilar ini tidak akan bisa berjalan dengan maksimal ketika tdk ada keterlibatan daripada tokoh Agama, Tokoh Adat hingga Tokoh pemuda.
Kapolres juga memberikan Himbauan agar tidak menggunakan Knalpot yang tidak sesuai dengan Spesifikasi Teknis atau yang sering disebut Knalpot Brong. Menurutnya Knalpot ini ketika di jalan raya adalah menjadi tanggung jawab Polri, namun ketika berada di lingkungan Desa, seharusnya hal ini menjadi tanggung jawab bersama tidak terlepas dari peran Orang Tua.
“Ketika itu menjadi bising, yang harus kita pikirkan apa saja dampak yang ditimbulkan bagi Orang lain. Sehingga Menurut saya ini menjadi tanggung jawab kita bersama tidak hanya Kepolisian saja” jelasnya.
Saat ini marak terjadi kasus yang korbannya melibatkan Anak dibawah Umur dan sedang ditangani oleh Polres Kepulauan Tanimbar yg dimulai dari Pelecehan hingga tindakan asusila. Saat ini tahanan pada Rutan Polres Kepulauan Tanimbar berjumlah 28 Orang,diantaranya 20 Orang kasus Anak dibawah umur, sedangkan 8 Orang terkait kasus pengeroyokan, dan ketika ditelusuri ternyata penyebabnya bermula dari adanya Miras (Sopi).
Sopi merupakan kearifan lokal untuk prosesi adat namun ternyata dikonsumsi tanpa adanya prosesi adat sehingga penggunaan Sopi tidak pada tempatnya. Banyak kearifan lokal di tempat kita yang sebetulnya tujuannya sama, yaitu untuk kepentingan bersama dalam menjaga keamanan dan ketertiban. Akhirnya disalahgunakan bukan untuk prosesi adat namun dikonsumsi secara berlebihan.
“Pada dasarnya keamanan dan ketertiban masyarakat itu tidak dapat dilakukan oleh Kepolisian sendiri, tapi harus didukung juga oleh para komponen Masyarakat serta instansi terkait yg ada, apalagi di tengah keterbatasan personil kami yg baru sekitar 51% dari 100% sehingga tidak bisa menyentuh satu per satu dari masyarakat” tutupnya.
Kegiatan Jumat Curhat Polres Kepulauan Tanimbar yang berlangsung sejak Pukul 10.30 WIT di Desa Ilngei ini pun diwarnai dengan sesi tanya jawab dan berakhir pada Pukul 12.10 WIT serta mendapat tanggapan positif dari masyarakat yang hadir saat itu dan disusul dengan pemberian Bantuan Sosial oleh Kapolres Kepulauan Tanimbar dan diikuti oleh para PJU dan Personel kepada para Lansia dan ditutup dengan sesi foto bersama. (Red)