Jurnalinvestigasi.com, Saumlaki - Kabupaten Kepulauan Tanimbar adalah salah satu kabupaten di provinsi Maluku yang sangat kental dengan tatanan adat istiadat sejak dahulu hingga saat ini.
Generasi ke generasi sepertinya mulai terkikis akibat banyaknya budaya asing yang diadopsi bukan untuk memperbaiki malah merubah sendi-sendi Budaya dan Tradisi di Tanimbar.
Mengamati Dinamika Politik pada Pemilu Damai 2024 di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Abyatar Marwan Ketua DPC GMNI KKT imbau masyarakat wujudkan demokrasi yang aman, bersih dan berintegritas. Senin, (12/2/2024).
Abyatar bilang, Budaya tersebut dapat dilihat dari cara berpakaian yang relatif jauh berbeda dengan para pendahulu di negeri Duan Lolat ini. Termasuk yang ikut dipengaruhi adalah sistem demokrasi di Tanimbar sendiri.
“Awalnya Tanimbar memiliki identitas dan jati diri yang sangat mahal jika dibandingkan dengan nilai uang, namun ironisnya saat ini bahwa satu suara orang Tanimbar bisa dibayar dengan Rp500 ribu bahkan dapat dibeli dengan hanya memberikan satu botol SOPI,”ungkapnya.
Pemilu tahun 2024 merupakan sejarah demokrasi yang nantinya akan selalu dikenang oleh warga negara Indonesia, dimana segala upaya untuk menjatuhkan lawan politik adalah dengan membangun isu-isu yang sangat diskriminatif serta money politik.
Selaku warga masyarakat Indonesia, selaku mahasiswa dan selaku pimpinan organisasi yang juga turut punya andil untuk mengawal dan memastikan demokrasi ini tetap berjalan secara Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia serta Jujur dan Adil.
“Kami mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk tetap menjaga marwah demokrasi, marwah bangsa Indonesia agar tetap harum dan megah di mata dunia dengan cara, hadir dan memberikan pilihan pada setiap TPS yang ditentukan untuk memilih dan mengangkat setiap calon yang dianggap cakap, layak dan mampu untuk membawa Indonesia, mengantar Indonesia menuju 2045. Indonesia Emas yang dinanti-nantikan,”ujarnya.
Dirinya menambahkan, berbagai dinamika politik telah dimainkan, baik dari isu-isu nasional hingga isu-isu lokal telah dilakukan, satu yang perlu diingatkan adalah bahwa menjadi pemilih yang rasional, menjadi pemilih yang profesional dan berintegritas jelas adalah hal itu terasa sulit.
Akan tetapi itulah yang kemudian diimpikan untuk tetap memberikan manfaat yang positif bagi bangsa dan negara Indonesia ini.
Mengutip salah satu bahasa pepata, ‘Malaikat tak pernah salah. Setan tak pernah benar tetapi manusia terkadang salah dan juga benar oleh sebab itu penting untuk selalu kita ingatkan. Pemilu bukan untuk memilih yang Sempurna akan tetapi pemilu adalah sarana untuk membalas yang buruk dan tidak berkuasa.
“Gunakanlah hak pilih anda untuk menentukan masa depan bangsa Indonesia 5 tahun mendatang dengan cara hadir di TPS dan coblos yang tepat, hindari Politik uang dan junjung tinggi marwah demokrasi dan Bangsa Indonesia,”imbuhnya.
“Sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Kabupaten Kepulauan Tanimbar kami siap membantu Bawaslu dan KPU serta seluruh Elemen penyelenggara dalam mengawal jalannya Pemilu Damai 2024 yang bersih dan berintegritas serta menyatakan dengan keras bahwa "Money Politik" adalah musuh besar bagi Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia cabang Kabupaten Kepulauan Tanimbar,”pungkasnya.
Mengutip pendapat sang proklamator ; "Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri”. (**)
GMNI...!!!
MARHAEN...!!!
MERDEKA, JAYA, MENANG...!!!