Ilustrasi |
Kab.Bekasi. Media Jurnal Investigasi- |Lantaran berlarut-larutnya pembuatan sertifikat tanah yang tak kunjung terwujud, menuai komentar sejumlah warga Desa Pantai Bahagia Kecamatan Muaragembong Kabupaten Bekasi. Mereka menagih janji Kepala desa (Kades) diduga soal realisasi pembuatan sertifikat tanah massal Program PTSL. Minggu (28/01/2024).
"Itu tanah SKD mau di ajuin jadi tanah sertifikat, jadi entar kalau yang mau bayar kontan lunas, yang mau bayar separuh separuh kata dia, kalau mau panjar panjar kalau saya mah saya panjarin seratus entar kalau udah jadi saya bayar semua, semua nya kena sampai ke Beting Beting ke Muara Mati, buktinya sampai sekarang mana, kata saya masa SKD bisa bikin sertifikat, SKD di bawa sama dia nanti di jadikan sertifikat sampai sekarang belum jadi kata dia bulan 8 turun ini sudah mau bulan 2 sudah hampir 1 tahun, "ungkap salah satu warga Desa Pantai Bahagia. Sabtu (13/01/2024).
Lebih lanjut dirinya mengatakan. "Lurah nggak ngomong apa-apa orang desa juga nggak, kalau Lurah sudah habis jabatan nya ya bikin lagi kita SKD, duit yang 150 ribu hilang, itu kan ada yang udah panjar 1 juta lebih, ada yang bayar kontan 1,5 juta kan dia mah 2 lokal tanah nya, ada yang udah AJB 1,4 juta di kontanin, si (BT) 1,5 juta orang berdua dia mah si (GN) sama rumah dia itu surat nya, kontan semua dia mah kalau saya mah nggak saya panjerin, nggak di patok itumah ada yang di kontanin ada yang panjar doang, intinya 1 surat 150 ribu sampai rapih 600 ribu sedesa yang nggak ngasih mah paling berapa orang, saya mah udah nggak percaya sama sekali bukti nya ini udah bulan 1 janji kan kemarin bulan 8. "Bebernya.
Terpisah seorang warga sekaligus mewakili warga mengaku pernah mempertanyakan periha sertifikat tanah yang di janjikan Kades Pantai Bahagia (MM). Namun ironisnya jawaban (MM) tidak sesuai apa yang diharapkan warga.
"Itu sudah lama, periode pertama, jelasin ajah, itu mah pembuatan surat skd, pembagian waris waktu itu. "Jawab Kades Pantai Bahagia.
Sementara (MM) Kades Pantai Bahagia ketika di konfirmasi lewat WhatsApp menurutnya informasi itu tidak benar.
"Nggak gitu berita nya bang, itu lagi periode pertama bang, sekarang kita sudah di acc dari Kementerian karena tanah kita sudah di lepas dari kehutanan warga nggak ada yang di pinta salah informasi nya, malah kita mau ada syukuran di desa beserta masyarakat. "Jawabnya.
(Chupes)