Jurnalinvestigasi.com, Saumlaki - mengantisipasi Konflik serta sebagai upaya Cooling System jelang Pemilu 2024, Kapolres Kepulauan Tanimbar AKBP Umar Wijaya, S.I.K, didampingi Kasat Intelkam Iptu Edison S. Leteley, S.Sos., melakukan tatap Muka bersama para Tokoh Agama, Rabu (13/12) pagi.
Kegiatan yang berlangsung di Aula Pastoran Paroki St. Mathias Saumlaki, Kecamatan Tanimbar Selatan tersebut dihadiri oleh Wakil Uskup Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan Kabupaten Maluku Barat Daya RD. Januaris Oratmangun, para Pastor hingga para Suster (Biarawati), dengan membahas terkait gangguan Kamtibmas di setiap lini pada Kabupaten Kabupaten Kepulauan Tanimbar sehingga penerapan Cooling System di Masa Pemilu Tahun 2024 ini dapat berjalan aman dan kondusif.
Dengan penuh keakraban hingga terjalinnya Silaturahmi, kegiatan tersebut diawali dengan Doa yang dibawakan oleh Wakil Uskup Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan Kabupaten Maluku Barat Daya, RD. Januaris Oratmangun yang juga merupakan Pastor Paroki St. Mathias Saumlaki.
Mengawali sambutannya, Kapolres Kepulauan Tanimbar AKBP Umar Wijaya, S.I.K., mengungkapkan bahwa Tokoh Agama sangat berperan penting dalam menjaga situasi Keamanan dan Ketertiban di Masyarakat (Kamtibmas) jelang Pemilu serentak Tahun 2024 dalam mewujudkan Cooling System, hal ini dikarenakan pesan Kamtibmas yang disampaikan oleh para Tokoh Agama dapat diterima dengan baik oleh Masyarakat.
“Melalui Moment Pemilu yang akan kita hadapi ini tentunya kami butuh dukungan dari para Tokoh Agama. Berdasarkan pengalaman saya selama hampir 2 tahun bertugas di Polres Kepulauan Tanimbar, saya menyadari betul bahwa yang paling utama dan paling penting disini adalah peran dari para Tokoh Agama” ungkap Kapolres.
Lebih lanjut Kapolres mengungkapkan bahwa beberapa kali ketika sedang menghadapi suatu permasalahan, pada saat Masyarakat tidak ketemu kata sepakat dan tidak bisa diarahkan untuk Keamanan dan Ketertiban, namun dapat diselesaikan ketika Masyarakat mendengar apa yang disampaikan oleh Tokoh Agama, dan hal itu menurutnya sangat luar biasa.
Selain itu menurutnya, karakteristik Masyarakat memang masih memegang Adat Istiadat yang sangat tinggi, namun konteks daripada Adat Istiadat ini justru terkadang bukan untuk mempersatukan namun saling menunjukan kekuatan dan Ego. Sehingga Melalui pengalaman inilah Kapolres terus melakukan pendekatan diri dengan para Tokoh Agama, karena melalui para Pastor bahkan mungkin para Suster dirinya bisa lebih terbantu dalam terciptanya Keamanan dan Ketertiban di Masyarakat.
AKBP Umar Wijaya, S.I.K., mengatakan bahwa saat ini kita sudah memasuki tahapan Kampanye dalam rangka Pemilu, sehingga setiap moment dapat dijadikan peluang bagi para calon untuk mencari simpati dari para Pemilih, Kaitan dengan ini tentunya suatu hal yang memang harus dipahami bersama. Pesta Demokrasi ini merupakan sarana Integrasi Bangsa, kita mungkin berbeda pilihan itu adalah suatu hal yang wajar, namun menjadi tidak wajar dan tidak bagus bagi para Calon maupun para pendukungnya ketika perbedaan pilihan itu dijadikan sebagai suatu perselisihan dan perdebatan.
“Banyak Permasalahan mendasar yang kadang memang tidak pernah diselesaikan dengan baik, namun saya yakin dan percaya ketika ada peran dari dari para Tokoh Agama bersinergi dengan Tokoh Adat, Tokoh Pemuda bersama Bhabinkamtibmas, Babinsa dan Kepala Desa, saya yakin tidak akan ada konflik yang terjadi di Masyarakat” sambungnya.
Beberapa peristiwa yang memang harus diantisipasi berkaitan dengan Pemilu diantaranya penyebaran berita Hoax, kaitan itu juga dengan Black Campaign (Kampanye Gelap) hingga Money Politik. Menurutnya Sekarang ini eranya Post Truth, yaitu kebenarannya yang nanti diuji di belakang, sehingga Kapolres berharap agar segala bentuk Informasi alangkah baiknya disaring dulu sebelum Di Share. tentunya peran Gereja dalam hal ini para Tokoh Agama sangat penting dalam membantu tugas Kepolisian.
“Kami berharap, tokoh agama dapat menyampaikan pesan-pesan yang menyejukkan kepada Masyarakat agar mereka memiliki pemahaman yang benar tentang Kamtibmas dan tidak mudah terpengaruh oleh berbagai ancaman yang dapat merusak stabilitas keamanan” tambah Kapolres.
Sebelum menutup sambutannya, Kapolres mengungkapkan bahwa dirinya merasa sedih dan prihatin terkait Permasalahan yang terjadi terhadap Anak dibawah Umur yang digauli, disetubuhi, hingga dicabuli saat ini sedang marak terjadi di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, dan di Tahun ini meningkat drastis. Kapolres berharap adanya upaya dari pihak terkait dalam melakukan pencegahan.
“Saya ucapkan terima kasih atas bantuan dari para Pastor dan para Suster dalam mendukung tugas Polri terkait Kamtibmas. Serta saya mohon dukungannya agar dapat ciptakan Pemilu serentak 2024 yang aman dan damai. Kalaupun ada gejolak tolong diinformasikan segera kepada saya, maupun dapat dikoordinasikan dengan Staf saya untuk segera ditindaklanjuti” tutupnya. (Nik Besitimur)