Jurnalinvestigasi.com, Saumlaki - Masyarakat Desa Weratan melaksanakan pembangunan patung Bairia sebagai bukti sejarah Pela antara Desa Temin, Weratan dan Desa Keliobar. Pela adalah sebuah tradisi persaudaraan atau kesepakatan antara tiga desa yang memiliki hubungan yang erat. Pembangunan patung Bairia ini merupakan persaudaraan dan kerja sama antara ketiga desa tersebut.
Wilzon Layan sebagai Kepala Desa Weratan menjelaskan, Pekerjaan pembangunan patung bairia ini ditargetkan akan selesai pada bulan Juni - Juli 2024. Patung ini akan memiliki ukuran yang besar dan didesain dengan rinci untuk mencerminkan nilai-nilai sejarah dan kebudayaan Desa Temin, Weratan dan Desa Keliobar.
“Setelah pembangunan selesai, patung bairia ini akan diresmikan pada bulan Oktober 2024. Peresmian patung akan dihadiri oleh tokoh-tokoh masyarakat dan pejabat pemerintah setempat. Diharapkan bahwa peresmian patung bairia ini dapat menjadi momen yang bersejarah dan mempererat hubungan antara masyarakat Desa Temin, Weratan dan Desa Keliobar,”ungkapnya
Lebih lanjut Wilzon Layan mengatakan, Pembangunan patung Bairia ini juga diharapkan dapat menjadi daya tarik wisata bagi ketiga desa tersebut. Dengan adanya patung yang menggambarkan sejarah dan kepribadian masyarakat, diharapkan akan meningkatkan kunjungan wisatawan dan menghidupkan perekonomian lokal. Selain itu, patung ini juga dapat menjadi identitas desa dan menjaga warisan budaya yang ada.
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, masyarakat Desa Weratan dan Desa Temin bekerja sama dengan pemerintah daerah dan pihak-pihak terkait lainnya. Selain itu, partisipasi aktif dari masyarakat juga menjadi kunci keberhasilan pekerjaan ini. Masyarakat terlibat dalam berbagai kegiatan seperti penggalangan dana, pembangunan fisik, dan pelibatan dalam proses pengambilan keputusan.
Pembangunan patung Bairia ini menjadi bukti nyata bagaimana masyarakat Desa Temin, Weratan memperkuat ikatan dan menjaga kebersamaan dengan Desa Keliobar melalui pelaksanaan pekerjaan ini. Semoga dengan adanya patung ini, persaudaraan antara ketiga desa dapat terus terjaga dan menjadi inspirasi bagi komunitas lain untuk merawat dan memperkuat nilai-nilai sejarah. (Nik Besitimur)
