Majalengka.mediajurnalinvestigasi.com- Selama ini kaum wanita sering dianggap sebagai makhluk yang feminin yaitu wanita yang lemah lembut, keibuan, emosional, dan irasional. Hal ini terjadi akibat bias gender sehingga kaum wanita diragukan kemampuannya dalam menduduki jabatan tertentu dalam suatu pekerjaan.
Lain halnya dengan Hj. Nanih Sumarni yang merupakan sosok wanita yang tidak hanya terlihat anggun tetapi juga wanita teladan di desanya melalui keterlibatannya dalam berbagai program pembangunan yang ada di desa.
Dalam memimpin desa tajur selama ini ia banyak membawa perubahan menuju arah lebih baik. Dengan kepribadiannya yang ramah, suka menolong, rendah hati dan ringan tangan inilah yang membuat masyarakat sangat menyukainya baik dari kalangan anak-anak hingga lanjut usia.
Hj. Nanih Sumarni menjadi kepala desa perempuan pertama di Desa Tajur kecamatan Cigasong kabupaten Majalengka yang memiliki prinsip bahwa seorang pemimpin itu harus membawa perubahan dan kemajuan. “Selama saya memimpin hanya suka yang kurasa. Tidak pernah ada duka. Karena bagi saya amanah jabatan yang diberikan kepada saya adalah kewajiban sehingga perlu tanggungjawab dari diri saya. Sukanya menjadi kepala desa adalah bisa bermanfaat bagi orang banyak serta menjembatani keinginan masyarakat sesuai dengan kemampuan saya” Jelas Hj. Nanih saat ditemui diruang kerjanya, Kamis (12/10/2023).
Selama Hj .Nanih memimpin sudah banyak perubahan seperti masyarakat dekat dengan pemerintah desa sehingga masyarakat mendukung semua program kerja yang dicanangkan pemerintah desa, transparasi dana desa setiap tahunnya, memenuhi dan memperbaiki sarana dan prasarana di desa, memberantas kemiskinan hingga ia pun berharap untuk kedepannya Bumdes Usaha Sejahtera desa tajur menjadi motor penggerak ekonomi terbesar di desa sehingga tajur semakin menjadi desa sejahtera dan makmur.
Semakin banyaknya perempuan yang terlibat dalam pembangunan menurutnya telah menjadi bukti bahwa pembangunan berkeadilan. “Bangsa yang besar adalah bangsa menghargai perempuan. Perempuan pun harus mengembangkan kemampuan diri agar tak dipandang sebelah mata dalam pengambilan kebijakan,” ucapnya.
" Tantangan terbesar dalam berkarir di pemerintahan adalah mengalahkan ego dan perasaan. Sehingga tidak mudah terbawa perasaan dengan demikian bisa bekerja maksimal,” sambung kepala desa Tajur, Hj. Nanih.
Hj. Nanih selaku kepala pemerintahan desa Tajur menambahkan bahwa dari konsep pembangunan berkelanjutan tampaknya menjadi hal yang menjanjikan. Dalam hal ini saya selaku kepala desa tajur mempunyai program kegiatan unggulan dalam bidang pemerintahan yaitu dengan menata lembaga pemerintahan dan lembaga Desa serta dalam Peningkatkan Kemampuan dan Kinerja Aparatur Pemerintah, Optimalisasi Pelayanan Masyarakat, Peningkatan Sarana Dan Prasarana Pemerintahan.
" Allhamdullillah dengan adanya 5 dusun di desa tajur ini, Dusun Cioray, Mekarjaya, Komplek Kadusari, Dukuh Cau, dan Kramat Mulya sendiri sudah kami rangkul dari beberapa keinginan diberbagai kegiatan masyarakat di masing-masing dusun yang ada di desa tajur, jadi tujuan saya selaku kepala desa Tajur dalam strategi dan arah kebijakan pembangunan desa Tajur adalah memakmurkan masyarakatnya serta desa tajur yang tangguh dan maju yang menyelaraskan dengan Motto MARS (Makmur, Aman, Religius, Sejahtera), pungkas Hj. Nanih Sumarni.
(ddrh)