JURNALINVESTIGASI.com, SAUMLAKI – Memenangkan pemilihan kepala daerah tahun 2024 di Kabupaten Kepulauan Tanimbar yang akan datang, membutuhkan kerja keras dan ketekunan. Relawan yang memiliki semangat juang akan terus bekerja keras bahkan ketika menghadapi hambatan dan tantangan.
Seperti diketahui, relawan Boy Uwuratuw (RBU) yang telah
terbentuk di Seluruh kecamatan dan desa di Tanimbar berjumlah 17 ribu itu,
telah siap untuk memenangkan dr. Julianus Aboyaman Uwuratuw,Sp.B-KBD sebagai
Bupati Kepulauan Tanimbar Pada Pilkada 2024 mendatang.
Kekuatan tim relawan Boy Uwuratuw yang telah terbentuk itu,
menyatakan dukungan sepenuhnya untuk harus mengambil alih kekuasaan di
Kabupaten Kepulauan Tanimbar dari pemimpin sebelumnya yang baru saja pergi itu dianggap “gagal
total” dalam menciptakan pembangunan yang mengarah pada peningkatan kesejahteraan
rakyat.
Konsolidasi politik sejak awal yang dilakukan oleh dr. Boy
Uwuratuw bersama timnya mengelilingi 10 Kecamatan dan 82 Desa di Tanimbar,
berhasil mendapat dukungan dari masyarakat. Rakyat Tanimbar menginginkan agar
pada periode 2024-2029 nanti Kabupaten Kepulauan Tanimbar ini jangan lagi
dipimpin oleh Pemimpin yang suka “menyangkal masyarakat”.
Relawan Boy Uwuratuw juga menginginkan agar Tanimbar mesti
dibebaskan dari berbagai macam masalah sosial, yang tidak mampu di atasi karena
pemimpin sebelumnya yang baru saja meletahkan jabatan sebagai Bupati KKT itu gagal menciptakan visi dan misinya dengan baik.
Mereka pun menilai bahwa pemerintahan lalu telah mengalami kegagalan yang luar biasa, baik itu dari segi Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi dan berbagai pembangunan yang digalakan itu, terdapat banyak “kasus korupsi” yang membuat masyarakat Tanimbar semakin dimiskinkan dan mengalami kesulitan hidup.
Kepada Jurnalinvestigasi.com, Julianus Aboyaman Uwuratuw mengatakan, Kami
sudah membentuk Relawan Boy Uwuratuw (RBU) hampir semua desa di 10 Kecamatan. Terakhir
ini di Kecamatan Tanimbar selatan dan dilantik sebagai relawan. Ujar Uwuratuw,
Sabtu (9/9) di Lapangan Mandriak Saumlaki usai pelantikan tim relawan RBU.
Dirinya pun memberikan Pendidikan politik yang baik kepada
tim relawan dan masyarakat yang hadir dalam pelantikan relawan tersebut dalam
membangun masyarakat Tanimbar yang berpartisipasi secara aktif dalam proses
politik dan demokrasi pada pilkada 2024 mendatang.
“Masyarakat Tanimbar mestinya sudah harus cerdas, ketika
kita merasakan kemiskinan selama ini dan bukan saja miskin namun miskin ekstrem
lagi, sehingga masyarakat harus cerdas dalam memilih pemimpin yang benar-benar
melayani bukan dilayani,”Ungkapnya.
Dalam pidato politiknya, Uwuratuw menjelaskan, pembangunan di Kabupaten Kepulauan Tanimbar banyak mengalami kegagalan teristimewa dalam bidang Pendidikan, Kesehatan dan ekonomi masyarakat mendapat kesulitan saat berobat di rumah sakit, sarana dan prasarana yang ada di rumah sakit sangat tidak memadai. Dibidang pendidikan, kurangnya perhatian pemerintah daerah dalam mendirikan sekolah – sekolah keguruan dalam menjawab tuntutan dunia kerja. dibidang pembangunan lainya terdapat banyak bangunan yang mangkrak bahkan telah diresmikan pun masih juga mangkrak.
“Saya pribadi ketika berkunjung ke desa-desa ada sekolah
yang hanya satu guru PNS, bagaimana kita mau mencerdaskan anak-anak bangsa
kalau guru saja tidak ada, ada juga Genangan Lorulun habiskan anggaran puluhan miliar,
namun tidak menggenjot pendapatan dan retribusi untuk daerah, RSUD PP Magretti bangunannya
megah namun didalamnya tidak ada sarana dan prasarana yang memadai, RSUD PP
Magretti Ukurlaran selesai dibangun dan diresmikan namun hingga saat ini
bermasalah, banyak dokter yang tidak betah dalam membuat pelayanan kepada
masyarakat akibat kesejahteraanya tidak diperhatikan, akhinya para dokter lari
keluar dari Tanimbar,”beber Uwuratuw.
Dengan demikian maka, untuk menjawab berbagai macam masalah sosial di Tanimbar, agar kedepannya jadi lebih baik, ingat pesan saya, Jangan lagi salah memilih pemimpin Agar Tanimbar dapat keluar dari masalah kesulitan hidup dan jeritan kemiskinan ekstrem. Mari bergandengan Tangan dan jangan salah memilih pemimpin lagi, agar kita dapat keluar dari Kemiskinan ekstrem, pendidikan dan kesehatan dan ekonomi di Tanimbar bisa jadi lebih baik menuju kesejahteraan. (*)