JURNALINVESTIGASI.com, SAUMLAKI - Pemerintah Desa Weratan, menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk warga masyarakat yang tergolong lansia adalah langkah yang sangat baik untuk membantu mereka yang paling membutuhkan.
Dalam pembagian BLT itu sendiri, Pemdes Weratan pun telah menerapkan prosedur yang transparan dan akuntabel dalam penyaluran bantuan tersebut.
Penyaluran BLT itu, sudah sesuai dengan data verifikasi penerima, pengawasan yang ketat, dan pelaporan yang jelas untuk memastikan bantuan sampai kepada yang benar-benar membutuhkannya.
Selain itu, Kades Weratan bersama seluruh staf Pemerintah Desa telah mengkomunikasikan langkah-langkah ini kepada masyarakat untuk menjaga kepercayaan dan transparansi dalam program bantuan tersebut akhirnya dapat berjalan dengan baik.
"Pembagian BLT ini pada tahap kedua ini bersumber dari Dana Desa (DD), sasaran penerima manfaatnya adalah 46 orang Lansia, duda dan janda di Desa Weratan untuk 5 (lima) bulan, yakni 1 (Satu) bulan Rp.300.000 maka penyaluran ini untuk 5 bulan jadi, 1 orang berhak menerima Rp.1.500.000,"Terang Wilzon Layan, Kepala Desa Weratan kepada Wartawan. Rabu, (06/09/2023).
Layan menambahkan, Bantuan Langsung Tunai (BLT) di Desa Weratan untuk lansia memiliki manfaat untuk mengakses layanan kesehatan yang mungkin sulit dijangkau karena keterbatasan ekonomi. Mereka dapat menggunakan dana tersebut untuk biaya perawatan medis, obat-obatan, atau pemeriksaan kesehatan rutin.
"Lansia memerlukan asupan gizi yang cukup untuk menjaga kesehatan mereka. BLT dapat digunakan untuk membeli makanan sehat dan bergizi, sehingga mendukung kesejahteraan fisik mereka,"imbuhnya.
Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang diberikan untuk para lansia, dapat meningkatkan kualitas hidup lansia dengan memberikan manfaat yang dibutuhkan, seperti perawatan jasa kesehatan, peralatan bantu, atau transportasi untuk mencapai fasilitas medis.
"Beban keuangan dapat menjadi sumber stres bagi para lansia. Dengan demikian maka, BLT yang kami berikan untuk para lansia ini dapat membantu mengurangi kondisi ekonomi yang lemah, pada gilirannya dapat berdampak positif pada kesehatan mental dan emosional mereka". Tutup Kades.
Penulis : Nik Besitimur