JURNALINVESTIGASI.com, SAUMLAKI - Kapolres Kepulauan Tanimbar, Umar Wijaya, S.I.K mengklarifikasi kasus pengiriman Paket JNE Expres yang didalamnya berisi Narkoba, dirinya memastikan bahwa nama pengirim yang berpangkat AKP. Hektor Haurissa bukan Anggota Polres Kepulauan Tanimbar.
Diberitakan dalam pemberitaan sebelumnya dengan judul, "Ketahuan, Nomor HP Pengirim Paket JNE Expres Ambon 'Jenis Sabu-Sabu' Berpangkat AKP" Pada 16 September 2023.
Dikatakan, Hasil investigasi wartawan Jurnalinvestigasi.com, terhadap dugaan kasus Narkoba yang disangkakan ke RSS melalui pengiriman barang berupa Paket JNE Expres yang dikirim dari Ambon, ke JNE Expres Saumlaki, setelah ditelusuri lebih lanjut oleh wartawan media ini, dengan menggunakan aplikasi 'Getcontact' ternyata nomor HP pengirim yang ada pada dus sepatu tersebut yang dibungkus dengan plastik hitam itu namanya lain dari 'Pengirim : LA MADI'.
Hasil Investigasi dan pantauan wartawan media ini, ketika mendapatkan bukti dokumentasi pengiriman barang JNE Expres Ambon dari "Sumber terpercaya", ketika ditelusuri jejak digitalnya di media sosial dan mencari tahu identitas pengirim barang tersebut pada aplikasi Getcontact, nomor hp pengirim diduga bernama "AKP. Hektor Haurissa".
Hasil penelusuran dalam aplikasi Getcontact lewat Penanda Lainya pun ada pengguna aplikasi yang sama menyimpan nomor HP pengirim bertuliskan, #Akp Kaka Hector, #Aspol Kayu Putih Hector Haurissa, #Kak Hektor. diduga pengirim barang tersebut Berpangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP).
Rekam jejak digital yang ada di facebook, tiktok pun sama dengan Foto Profil Pengguna WhatsApp "LA MADI" yang dipakai oknum tersebut kemudian discreenshoot dan disimpan oleh wartawan.
Ada yang aneh, Semua berita yang dinaikan di media ini, begitu dikirimkan kepada nomor HP yang tertera pada dus Paket JNE Expres Ambon itu langsung diblokir oleh pengguna dan tidak menjawab satu kata pun, bahkan dihubungipun tidak diangkat.
Kapolres Kepulauan Tanimbar, Umar Wijaya, S.I.K. mengatakan,
Saya sudah Cek di Polres Kepulauan Tanimbar dan Polda namun tidak ada AKP Hektor Haurissa tersebut, silahkan untuk memastikan, bisa langsung cek ke Polda juga, Coba saja cek ke Polda langsung kan posisi di Ambon.
"Dalam transaksi narkoba kadang pengguna menggunakan sistem yang bertujuan dapat mengelabui petugas termasuk bisa menggunakan nama palsu"ucapnya.
“Perlu diketahui juga bahwa, dalam transaksi narkoba mereka gunakan sistem sel, sehingga bisa saja nomor dan nama orang lain yang mengirim dan penerima pun bukan nama dan alamat asli tapi no hpnya benar bahwa yang bersangkutan si penerima."terang Kapolres.
Penulis : Nik Besitimur