Tanimbar,Jurnal Investigasi.com – Gempa berkekuatan
6,6 Magnitudo menggoyang Maluku, Jumat (22/9) pada pukul 21:59 WIB, di
informasikan oleh BMKG pusat gempa berada di laut namun tidak berpotensi
tsunami.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa
gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," kata Kepala Pusat Gempabumi dan
Tsunami BMKG Daryano, dalam keterangannya.
Episenter gempa berada di koordinat 7,43° LS ;
129,88° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 169 Km arah Barat Laut
Tanimbar, Maluku. Pusat gempa berada di kedalaman 177 km.
Daryono menjelaskan dengan memperhatikan lokasi
episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa tersebut merupakan jenis gempa
menengah. Gempa terjadi akibat adanya deformasi batuan dalam slab lempeng yang
tersubduksi di bawah Laut Banda.
"Hasil analisis mekanisme sumber
menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar naik atau Oblique
Thrust Fault," jelas Daryono.
Gempa dirasakan di sejumlah wilayah di antaranya
di Saumlaki dengan skala intensitas III-IV MMI yang artinya bila pada siang
hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah. Kemudian di Maluku Tenggara, Marsela
dan Sorong dengan skala intensitas III MMI yang dapat diartikan getaran
dirasakan nyata dalam rumah dan getaran seakan-akan truk berlalu.
Selain itu juga di daerah Tepa dengan skala
intensitas II MMI yang berarti getaran dirasakan oleh beberapa orang,
benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
"Hingga pukul 22.25 WIB, hasil monitoring
BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan," pungkas
Daryono.