Bekasi. Jurnal Investigasi.com-Sangat memperhatikan kegiatan proyek Normalisasi Kali Beting, Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi, yang bersumber dari APBD Tahun 2023. Di kerjakan pihak rekanan, tetapi proyek tersebut sudah merusak tanaman mangrove, Selasa (08/08/2023).
Pada dasarnya, tanaman hutan mangrove berfungsi sebagai menahan abrasi laut dan pada saat air pasang naik. Akan tetapi dengan adanya kegiatan normalisasi kali kampung Beting sudah merusak tanaman pohon mangrove yang ada di bantaran kali tersebut.
Sakim 56 tahun, warga setempat mengatakan, dirinya sangat menyayangkan perusakan tanaman mangrove di akibat kegiatan adanya normalisasi kali. Pohon di rusak seperti digali, pada hal pembudayaan tanaman Mangrove butuh waktu lama.
"Jika di lihat dari pekerjaannya memang bagus, tapi sangat disayangkan pohon mangruve digali atau dirusak padahal untuk penanaman mangruve dari awal hingga 3 tahun. Kemudian baru mulai terlihat tinggi sekitar 1 meter hingga 2 meter ," kata Sakim saat dikonfirmasi media pada hari Rabu tanggal 2/8/2023.
Masih kata dia, dirinya mengkhawatirkan akan terjadi abrasi laut yang lebih parah, iya dari sekarang tidak terlihat kalau kemudian hari cuaca extrime air pasang tidak tutup kemungkinan, akan lebih parah abrasinya karena pohon mangruve sudah rusak.
"Abis bang tanahnya kalau engga ada pohon mangruve. Saya mah nggak ngerti itu orang-orangnya dari Pemerintah, yang dia tahu bahwa pohon mangruve salah satu cara terbaik untuk menanggulangi abrasi air pasang laut pak, "Tutupnya.
Hasil pantauan media dilokasi proyek normalisasi kali kampung Beting, diduga tidak nampak papan nama informasi, jelas sudah langgar UUD KIP dan ada beberapa pohon mangrove yang sudah tumbang akibat excavator di areal bantaran kali tersebut.
Sementara itu, pihak pelaksana kegiatan saat di konfirmasi melalui pesan WhatsApp, belum juga memberikan keterangan, berkaitan dengan Normalisasi kali Kampung Beting.
(Chupes)
