Labura_Jurnal investigasi.com
Proyek pekerjaan jembatan di jalan lintas Desa Sukarame Kecamatan Kualuh Hulu, Kabupaten Labuhanbatu Utara terkesan semberaut, sehingga mengakibatkan Truk Tronton BK 8568 TL bermuatan fiber(Kaul) terguling sehingga membuat antrian panjang Selasa (15/8/2023).
Truk Mitsubishi 220 PS dikemudikan Siman (68) yang terguling tersebut Selasa (14/8/2023 pukul 16.30 Wib bermuatan fiber (kaul) dari PT SSP, hendak menuju Sintong Abadi Hessa Kabupaten Asahan.
Proyek pekerjaan jembatan tersebut terlihat sedang di kerjakan oleh pihak pemborong mendirikan jembatan baru terbuat dari batang kelapa yang diikat dengan rantai sepeda motor, agar jembatan tersebut dapat dilalui oleh masyarakat.
Hasil pantauan awak media di lapangan, penyebab truk tronton yang bermuatan kaul tersebut terguling, setelah batang kelapa pengganti jembatan sementara itu patah.
Siman mengatakan truk yang dikemudikannya terguling, setelah galangan patah, karena landasan galangan tidak ada dibawah jembatan yang terbuat dari batang kelapa tersebut.
Siman lebih jauh mengatakan kepada awak media ini. “Harusnya ada lapisan bawahnya agar cold diesel dan truk tronton dapat melaluinya, kalau sudah terguling seperti ini pemborong tidak mau bertanggung jawab” Ujar Siman dengan nada kesal.
Akibat kejadian terguling nya truk tronton yang bermuatan kaul (fiber) itu menyebabkan terganggunya aktivitas masyarakat, khususnya perekonomian masyarakat dari Desa Sukarame Baru dan dari Desa Sukarame Lama Kecamatan Kualuh Hulu, Kabupaten Labuhanbatu Utara.
Pantauan awak media jurnal investigasi.com. Dilokasi proyek tidak ditemukan plang proyek dan pengawas dari pihak dinas terkait.
Bagaimana mungkin pekerjaan akan sesuai keinginan Bapak Bupati sedangkan proyek pekerjaan jembatan tidak diawasi oleh pengawas dari Dinas PU Labura. Sampai saat ini puluhan truk tangki bermuatan CPO terlihat berhenti mengantri karena tidak dapat melalui jembatan tersebut, mobil kecil dan pengendara sepeda motor harus ekstra hati-hati saat melaluinya karena diduga kontraktor tidak bekerja secara profesional.
Sampai berita ini dimuat, pengawas dan kontraktor belum bisa dikonfirmasi. (BP.HSB)