JURNALINVESTIGASI.com, SAUMLAKI - Pencarian telur ikan terbang oleh nelayan andon Sulawesi Selatan di Perairan Seira kembali dijalankan. Operasi tersebut baru dilakukan pada 13 Mei 2023.
Dikabarkan warga setempat terdapat sekian banyak kapal nelayan andon yang berhasil mendapat hasil tangkapan dalam jumlah besar.
Hasil tangkapan tersebut kemudian diincar oleh para oknum pemerasan di Laut, yakni menagih telur ikan terbang di setiap kapal nelayan andon.
Biasanya para penagih telur ikan terbang dari nelayan andon itu diancam, dan juga dibeli dengan harga dibawa standar kemudian dijual kembali kepada pengusaha dengan harga yang lebih tinggi.
Hal tersebut membuat sejumlah nelayan yang mencari telur ikan terbang di Perairan Seira kecewa, karena oknum-oknum tertentu yang tidak memiliki kewenangan itu mengambil hasil tangkapan para nelayan dengan cara-cara yang tidak baik.
"Sebut Saja inisial namanya (TR) Mereka yang datang kepada kami untuk menagih, jika tak dikasih pasti kami akan diancam dan dilarang untuk jangan beroperasi di laut, padahal kami sudah kantongi izin resmi,"kata sumber yang enggan disebutkan namanya dalam pemberitaan.
Tindakan seperti ini membuat para nelayan tidak nyaman mencari telur ikan di laut, bahkan penuh ketakutan soal keselamatan diri.
"Kami mohon kepada Polairud dan Dinas Perikanan Kepulauan Taninbar agar dapat menindaklanjuti persoalan ini, agar kami pun bisa mencari dengan baik,"ucapnya.
Pantauan media ini, Biasanya ketika dilakukan pencarian telur ikan terbang di Perairan Seira, harus melalui rapat kesepakatan antara Pihak Pemerintah Desa, Pemerintah Kecamatan, Pemilik Petuanan dan TNI/Polri namun hingga saat ini, belum ada kesepakatan.
Para nelayan andon itu berharap agar secepatnya, diambil langkah oleh pemerintah setempat untuk menyikapi persoalan yang sedang terjadi di Laut agar tidak menimbulkan konflik antara nelayan dan warga masyarakat Seira.
"Intinya, kami butuh kenyamanan dan keamanan di Laut, jika ada warga masyarakat yang datang dan tagih hasil telur ikan, maka kami tetap kasih karena selalu ada ancaman,"ungkap sumber.
Menyikapi persoalan yang terjadi, warga masyarakat setempat dan pemuda Lima Satu Seira mendesak Camat Wermaktian dan Seluruh Kepala Desa Lima Satu Seira bersama TNI/POLRI, Pemilik Petuanan, Pemuda, Pengusaha dan nelayan untuk harus digelar rapat kesepakatan terhadap operasi pencarian telur ikan terbang di Perairan Seira, agar tidak menimbulkan konflik sosial.
Sampai berita ini dipublikasikan, Camat Wermaktian, Lima Kepala Desa Seira, Para Pemilik Petuanan belum dapat dikonfirmasi.
Penulis : Nik Besitimur