-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Mengaku sebagai korban di zamannya,kesal terhadap kinerjanya, MS Pengasuh dan Pendidik Al -zauhar dikabupaten Labura, lakukan Aksi Bezat Cabul, 12 siswa jadi Korban.

31 Mei 2023 | 10:39:00 PM WIB | 0 Views Last Updated 2023-05-31T15:46:48Z


Labuhanbatu _ Jurnal Investigasi. Com. 

Polres Labuhanbatu Beruntun  ungkap kasus Pencabulan dalam sepekan, semula tersangka Ph selaku oknum Kepala Sekolah (MDTA) Alwashliyah Adian Torop dinyatakan mencabuli 9 siswanya, kini terbongkar pula pada paparan Polres Labuhanbatu pada rabu 31/5/2023 MS (27) selaku guru pengasuh dan pendidik SMP IT Pesantren Al- zauhar  damuli, kualuh selalatan Kabupaten Labuhanbatu Utara, yang mencabuli 12 siwanya.

Dalam perkara kejahatan yang dilakukan MS (27) berada disejumlah tempat di lingkungan sekolah dalam kurun waktu bulan Juni 2022 sampai dengan maret 2023 dan tercatat dalam Laporan Polisi Nomor: LP/B/484/IV/2023/SPKT/ POLRES LABUHANBATU/POLDASU, tanggal 10 April 2023 telah melakukan 37 kali, dan hal tersebut dilakukan nya juga sempat  menggunakan alat sex toys dan diakuinya perlakuannya itu karena faktor rasa kesalnya dalam melaksanakan tugasnya di yayasan tersebut yang seolah menjaga ternak bebek, bahkan dikabarkan pelaku juga merupakan korban hal yang sama dimasa silam dengan yang dilakukannya saat ini. , " Aku MS. 

Dalam proses penanganan kasus ini telah dilakukan pemeriksaan secara intensif, dari total 17 saksi yang diperiksa, istri tersangka dan 11 korban yang di dampingi orang tuanya masing- masing, tersangka langsung kita amankan pada Selasa 30 Mei 2023 kemarin,” terang kapolres 

Selain perbuatan cabul secara berulang- ulang terhadap para korban MS memiliki kelakuan kasar, selalu beri hukuman pada anak asuhnya agar berdiri dan tidak boleh duduk atau berjongkok sejak pukul sembilan pagi hingga malam hari, namun, karena tersangka penguasa 4 bidang studi membuat korban merasa takut apabila melapor ke orang tua, nantinya akan bernilai buruk dan tidak naik kelas." Papar kapolres pada komprensi persnya. dan karena nya kapolres berkomitmen percepatan penanganan  kasus ini. 


“Kami berkomitmen terus bertindak dalam melakukan penanganan secara cepat untuk perkara perbuatan cabul terhadap anak. Serta, kami juga berupaya mendorong perbaikan mental korbannya,” ujar Kapolres Labuhanbatu AKBP James H Hutajulu S.IK,SH.,MH.,M.IK, didampingi Bupati Labura, Hendriyanto Sitorus SE,MM, dan sejumlah PJU Polres setempat dengan membentuk tim trauma heiling yang akan bekerja secara berkelanjutan sebagai upaya pemutus mata rantai tindak kejahatan jenis cabul ini dengan memperhatikan kesehatan,  memberikan semangat , memulihkan kepercayaan diri korban, tentunya melibatkan sejumlah instansi dan institusi berkompoten dengan membuat SK resmi Tutur Bupati Kabupaten Labura Hendrianto sitorus. 

Selain itu Dijelaskan kapolres Labuhanbatu bahwa pelaku dapat dengan leluasa berbuat perlakuan bejadnya karena posisinya. 

“dengan kebebasannya sebagai pengasuh dan pendidik pelaku  memasuki ruang tidur para korban dan tersangka memilih mana yang mau dian jadikan korbannya, Di saat itulah tersangka membuka sarung korban dan menggerayangi alat vital korban.memanfaatkan  situasi gelap, korban menyangka kalau itu temannya. Hingga akhirnya, korban tersentak dan terbangun serta mengetahui bahwa tersangka yang melakukan aksi tak senonoh sebagai fredator anak didik tersebut adalah MS. 

Situasi itu pula membuat korban mengambil sikap untuk pulang kerumahnya dan tidak mau kembali ke pesantren karena trauma terhadap perbuatan tersangka, setelah diketahui orang tua korban bahwa MS telah melakukan perbuatan bejad itu  memacu orang tua untuk melaporkan kejadian itu ke Mapolres Labuhanbatu. 

Dibalik tindak kekerasannya, serta perbuatan cabul nya MS juga kerap membuat vidio rekaman para muridnya mandi telanjang yang diduga mungkin menambah gairah baginya. 

Iin indrawati sinaga selaku psikologi menyikapi pertanyaan para insan pers yang meminta penjelasan cici ciri pelaku yang kerap sebagai pelaku cabul menjelaskan bahwa ciri ciri itu tidak bisa tersampaikan sehubungan takut terjadinya justise yang tidak terinci. Namun untukmu Upaya penghambat perlakuan tindak kekerasan dan pencabulan seperti ini, sebaik nya dalam penerimaan calon pendidik maupun yang lainnya agar sebelumnya diperlakukan uji secara baik terhadap psikologinya," Ucap Iin indrawati sinaga. 

Pada paparan Pers tersebut hadir Bupati Labura Hendriyanto Sitorus SE,MM, Wakil Bupati H Samsul Tanjung,  Kepala Dinas PPPA Dedi Aksari Arif, Ketua KPAID Ahmad Ardiansyah SH, Kepala Dinas Sosial Jhon Fery Sembiring, Kepala Dinas Kesehatan Hj. Jannah, Psikolog Indrawati Sinaga, dan sejumlah instansi terkait lainnya serta Wakapolres Labuhanbatu Kompol Drs Hermansyah, Kabag Ops Kompol Nirwan Arief S.IK, Kasat Reskrim AKP Rusdi Marzuki S.IK,SH, Kasubsi PID M Iptu Arwin SH, dan sejumlah perwira Kanit di Mapolres .

(MJI/Rahmat fajar sitorus) 

×
Berita Terbaru Update