Labuhanbatu - Jurnal Investigasi.Com.
Tersebar Informasi Publik pada beberapa Pemberitaan adanya Seorang tenaga Honorer bekerja di Kantor Camat Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu, Provinsi Sumatera Utara yang mengaku harus menelan pahit , merasa di non aktifkan Nya sebagai tenaga Honor Tanpa alasan yang jelas di tahun 2023, meski sebelumnya Ia sudah mengabdi selama 15 tahun dikantor pemerintah itu.
Pada salah satu pemberitaan yang menjadi perhatian banyak pihak bahwa honorer tersebut tidak merasa ada masalah yang menyebabkan nya harus risain, Ditambah lagi menurut Akunya tenaga Honor ini Berprestasi dalam kegiatan PKK, Dan sering sebagai Donatur,
“Masalahnya apa, saya tidak paham, 15 tahun mengabdi dari tidak bergaji hingga bergaji 1 juta kandas sudah. Padahal sebagai tenaga honorer saya selalu menorehkan prestasi, khusunya dibidang PKK,” kata Aida Fitriyani disalur Pada isi Pemberitaan yang publikasi media.
Pada pemberitaan yang terpublikasi itu Tenaga honorer itu seolah bingung Masalahnya apa,sehingga dia harus mengalami hal demikian,
Disisi lain dalam Penjelasannya pada pemberitaan itu bahwa seolah terlintas dipikirannya apakah permasalahan yang menimpa dirinya ada kaitannya dengan Pilkada lalu, dan dicetuskannya pada pemberitaan itu bahwa seolah adanya dendam dalam pilkada lalu..
"Kalau masih dendam soal pilkada yang lalu, sangatlah tidak etis saya menjadi korban politik. Saya mengaku jujur, saya memang memilih Andi Suhaimi. Saat itu, kami honor memang memilih Andi Suhaimi. Memilih itu pun, itukan memang rujukan pimpinan kami (Camat Lalu). Manalah mungkin kami melawan atasan, apalagi saya honor,"Keluh Aida.
"Saya ini bukan TS (tim sukses), saya hanya tenaga honorer. Bahkan keluarga saya diduga juga menjadi korban politik yang lalu, apa kata pimpinan pasti itu kita turuti. Begitu juga dengan sekarang,"Sebut Aida dengan kecewa.
Sementara itu Napsir Rambe selaku camat Rantau Utara di konfirmasi menjelaskan bahwa pada saat inventarisasi tenaga honorer ,pihak terkait sudah masuk tidak masuk,sehingga tenaga honor tersebut tidak diajukan sebagai tenaga honor " ucap napsir
" Saya pun bingung sementara saya baru menjabat, kalaupun ada masalah masa pilkada kemarin seperti yang dituturkan honorer tersebut, saya tidak mendaftarkan Ianya sebagai tenaga honor karena honor tersebut sudah tidak masuk kerja ,kalau memang dia menyadari ada masalah yang disebabkan pemilihan Pilkada lalu seharusnya ya tanyak Pada diri sendiri aja lah, ini malah jadi saya yang harus direpotkan, kenapa gak konsultasi dengan titik masalah yang dimaksud, mintalah Tanggapan orang yang mengarahkannya kemarin," tuturnya Nafsir
(MJI/R .fajar Sitorus)