Bekasi.Jurnal Investigasi.com-Para petani yang tergabung dalam wadah Penggerak Gotong Royong (PGR) Wilayah Utara Kabupaten Bekasi.
Gelar Konferensi Pers terkait janji janji bantuan benih padi oleh Kementan melalui Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi yang sampai saat ini belum terealisasikan seluruhnya,dan berharap Kementan dan Dinas Pertanian segera berhenti.
Acara di laksanakan di Desa Jayabakti Kecamatan Cabangbungin Kabupaten Bekasi Jawa Barat.Pada hari Senin.10/04/2023.Pukul 15:00.
Menurut Ketua Penggerak Gotong Royong (PGR) Kabupaten Bekasi.
Ustadz Jejen Jaenudin.
Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi yang berjanji akan memberikan bantuan benih padi ke 14 Kecamatan yang terdampak banjir di wilayah Kabupaten Bekasi,seluas 10.490 hektar dan akan menyalurkan bantuan benih padi sebanyak 262.250 tons tapi sampai saat ini belum di realisasikan seluruhnya,dan Dinas Pertanian mengklaim sudah menyalurkan sebanyak 25 tons bantuan benih padi untuk petani yang terdampak banjir.
"Pada tanggal 27 Februari samapai 10 Maret 2023,telah terjadi banjir dan merendam areal pesawahan para petani di wilayah Kabupaten Bekasi, khususnya Kecamatan Cabangbungin,Sukakarya,Pebayuran, Sukawagi,Babelan.
Adapun bibit yang sudah di salurkan baru sampai di Kecamatan Sukakarya sebanyak 15 tons,namun Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi mengklaim sudah menyalurkan bantuan benih ke para petani terdampak banjir sudah 25 tons hal itu suatu pembohongan publik".jelas Ketua PGR Kabupaten Bekasi kepada Media.
Lebih lanjut Ustadz Jejen Jaenudin mengatakan."Oleh karena itu kami atas nama petani team Penggerak Gotong Royong wilayah utara Kabupaten Bekasi.
Yang pertama meminta kepada khusus nya Menteri Pertanian Rebublik Indonesia untuk berhenti.
Yang kedua kami meminta kepada Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi untuk berhenti di ganti dengan peremajaan yang baru,demikian ucapan kami ini di saksikan oleh teman teman petani ini yang sudah banyak sekali rugi karena petani di Cabangbungin sampai dua kali tanam".Pungkasnya.
Di tempat yang sama hal senada di sampaikan oleh Wakil Ketua PGR Muhamad Fauzi.
"Bantuan benih padi untuk petani yang terdampak banjir di Kabupaten Bekasi sudah hampir satu bulan lebih tidak terealisasi artinya salah satu pengabaian kepada korban yaitu petani yang terdampak banjir,dan ini bentuk pelecehan maka ini tidak bisa di terima oleh kita oleh petani,oleh karena itu tuntutan kita jelas bahwa kalau bisa Menteri Pertanian lebih baik mundur,dan Pemkab Bekasi dalam hal ini Dinas Pertanian lebih baik seluruh nya di ganti".Tegas Muhammad Fauzi kepada awak media.
Sementara menurut Icang Koswara Sekertaris PGR Wilayah Utara Kabupaten Bekasi.Team Penggerak Gotong Royong sudah mendata para petani langsung turun ke lokasi,dan melaporkan lansung ke Kementerian Pertanian,kemudian Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi menjanjikan bantuan benih untuk areal terdampak banjir di Kabupaten Bekasi 10.490 hektar.
"Dinas Pertanian menjanjikan bantuan bibit seluas 10.490 hektar,di kali 25 kg per hektar,kemudian dari Dinas Pertanian turun Ke BPP maupun ke PPL data mereka tidak sesuai dengan data yang kami ajukan,mereka berdasarkan data simlutan data lama jadi tidak akurat, bahwa Dinas Pertanian itu tidak punya data yang akurat, tidak sama dengan data kami yang kami ajukan,oleh karena itu kami tidak percaya dengan ada nya Poktan apalagi poktan era lama kebanyakan penyelewengan,bahwa benih itu tidak sampai ke para petani nya, kebanyakan Poktan dan Gapoktan itu hanya di perorangan saja."Beber Icang Koswara.
Masih Icang Koswara,"Seharus nya BPP saat banjir mereka harus tindakan poligon,terbalik malah setelah kita mengajukan barulah mereka turun ke bawah.
Dan sekarang alasan Dinas Pertanian karena para petani sudah tanam ulang,kenapa tanam ulang karena lama nya bantuan benih jadi mereka boleh hutang pinjam, kalaupun meraka sudah tanam ulang yang nama nya bantuan musibah harus di berikan kepada mereka".Tutup Icang Koswara.
M.Adin