Abah kuat, warga desa Basuki (foto/istimewa)
MAJALENGKA,Jurnal Investigasi.com - Dalam setiap pelaksanaan pilkades atau pilkada maupun pilpres dan pileg, kita akan dihadapkan dengan kampanye-kampanye politik, cara peraihan massa, untuk menarik simpatisan dan dukungan sebanyak-banyaknya. kanditat dan team sukses biasanya sudah mempersiapkan berbagai strategi untuk tercapainya satu kemenangan.
Bapak Kuat atau yang biasa di sapa Abah Kuat ketika berbincang dengan kami menyatakan dalam bahasa Sunda "kahayang urang di pilihan kuwu di kertabasuki mah antara calon jeung pendukung ulah silih fitnah, silih gorengkeun. Tembongkeun program-programna nu alus reujeung sing nyaah ka rahayat (kemauan saya pilihan kepala desa di Kertabasuki calon dan para pendukung masing masing jangan saling fitnah dan menjelekan, perlihatkan saja program-program yang baik dan mengasihi rakyat. - red) ".
Pemilihan kepala desa adalah pesta demokrasi masyarakat desa dalam memilih pemimpinnya, namun terkadang dalam pemilihan kepala desa kerapkali terjadi perselisihan antar warga dikarenakan beda pilihan, hal ini apakah seni dalam pemilihan kepala desa ataukah ini sudah menjadi budaya?
Arie Azhar A.Md salah satu bacalon menyatakan " hindari perselisihan yang akan berakibat perpecahan, kita ini satu rumpun keluarga jangan sampai karena beda pilihan kita saling gontok-gontokan apalagi saling menjelekan satu sama lain, beda pilihan itu wajar " ucapnya kepada kami awak media, "ciptakan pilkades yang jujur, adil tanpa polemik. Hak pilih kita akan menentukan kemajuan desa Kertabasuki" pungkasnya.
(Jajah)
