-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Salah Satu Praktisi Angkat Bicara Terkait Hal Bencana Alam Yang Terjadi Di Nusantara

04 Desember 2022 | 9:18:00 PM WIB | 0 Views Last Updated 2022-12-04T14:19:12Z

 

Jurnalinvestigasi.com - Akhirnya " Kidung Tirto Suryo Husodo " Salah satu narasumber praktisi di Nusantara ini angkat bicara Terkait dengan banyaknya bencana yang terjadi(04/12/2022).


Fenomena bencana alam ini, bukan asli bencana, tapi murka sang pencipta karena ulah manusia yang semakin sombong,tamak,rakus & serakah


Belum genap 1 tahun bencana terus menerus terjadi, bukan malah memperbaiki diri dan membenahi diri untuk tatanan NKRI yang lebih baik, akan tetapi malah memperbanyak pengalihan isu untuk menutupi kebusukan masing-masing dan saling memangsa satu sama lain,


" Memang bukan oknum dukun, oknum kyai, atau oknum praktisi apalah sebutan mereka ke saya, tapi pribadi saya sudah pernah menyampaikan kepada petinggi-petinggi negara, baik dari oknum dalam, aparatur negara, institusi, lembaga dan organisasi, untuk lebih waspada, ditahun nagih janji atau peradaban baru ini menuju 2025,utamanya jangan terlalu membodohi rakyat", ujar KIDUNG TIRTO SURYO HUSODO Waktu di temui dirumahnya


Bukan malah saling serang balik, sudah tau salah masih dilanggar dengan alasan uang,materi,duniawi,nafsu,hasrat dll.Yang salah di tutupi karena punya uang, jabatan, gelar, pangkat, bahkan kebusukan sendiri pun sampai lupa bercermin dengan kepribadian nya sendiri, sehingga gengsi mengakui kesalahan, sampai malu untuk meminta maaf, pernah juga saya berpesan dengan bahasa Jawa " Ojo rumongso iso, ananging biso'0 ngrumangsani,".


" Jauh-jauh hari saya mengingatkan, tapi anthek-anthek dan kroni-kroni nya,para oknum elite lokal lebih mencari muka dan menjadi penjilat demi mendapat kepercayaan.Seolah meremehkan saya dan menyepelekan,bahkan menyerang balik saya dengan cara halus ",Ungkapnya kepada media waktu diwawancarai.


Kalau hanya ambisi, ego tinggi, keras kepala, kaku, dan saling serang hanya karena ingin dianggap baik, dipandang, terpandang, gila hormat, gila pangkat dan jabatan, seharusnya introspeksi diri, koreksi diri, sadar diri dan tau diri, minimal bercermin dengan kepribadian nya sendiri, juga bisa menempatkan diri dimana tempat, bukan menjadikan masyarakat sebagai alat.


" Fakta,nyata dan realita berbicara kok, setelah saya kasih masukan dan mungkin kritik agak pedas bahkan sampai ke ubun-ubun nya, terkait semua yang terjadi, mari sama-sama ingat dan mengingat,lakukan segera agar mau memperbaiki diri, membenahi diri dan sebatas mengingatkan agar tidak menyesal dikemudian hari ", Tutupnya sambil senyum.


Red.

×
Berita Terbaru Update