-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Aksi Demo Masyarakat Tanut Menuntut Pemda KKT, Segera Tindak Lanjut Defisit Listrik di Larat

05 Desember 2022 | 11:27:00 PM WIB | 0 Views Last Updated 2024-02-26T05:30:39Z

 

Warga dan pengusaha berdemonstrasi di depan kantor Kecamatan Tanimbar Utara, Senin (5/11/2022) menuntut pemerintah dan PLN mengatasi masalah penerangan listrik, air bersih, dan jaringan komunikasi.


Jurnalinveatigasi.com, Saumlaki - Akibat pelayanan listrik PLN di Latat Kecamatan Tanimbar Utara, Kabupaten Kepulauan Tanimbar morat marit, warga Tanut lakukan aksi unjuk demo besar-besaran, menuntut agar segera dilakukan perbaikan sistim, agar tidak terjadi lagi pemadaman bergilir.


Aksi demo tersebut bertempat di kantor Camat Tanut di Kota Larat, Senin (5/11/2022) siang.


Masyarakat meminta laporan kinerja Camat Megi F. Titing dan Supervisior PLN Larat, secara terbuka kepada seluruh masyarakat Tanimbar Utara, terhadap progres serta tindaklanjut tuntutan warga masyarakat terkait pelayanan listrik PLN Ranting Tanimbar Utara. 


Para orator dalam orasinya lebih menekankan soal penerangan PLN Larat yang sudah 6 bulan selalu terjadi pemadaman lampu secara bergilir.


Warga sempat kecewa dan sangat menyesal terkait janji pemerintah daerah untuk menstabilkan sistem PLN Larat agar bisa nyala 24 jam.


Petrus Batkunde, Koordinator Aksi Damai Tim Pemerhati Tanimbar Utara mengatakan,
"Setelah dilakukan identifikasi, ada tenaga teknik di lapangan yang tidak memiliki kemampuan untuk mengoperasikan mesin-mesin yang ada. Bahkan pengadaan mesin-mesin ini baik dari pihak pemerintah maupun PLN, bukan mesin yang baru. Tetapi mesin-mesin lama, malah ada sebagian alat mesin yang tidak lengkap," bebernya. 


Setelah tuntutan disampaikan Batkunde dan kawan-kawan peserta aksi, masa demo pun menolak perwakilan pemerintah kecamatan. Akhirnya mereka diminta untuk bertatap muka secara terbuka di gedung Temar Lolan.


Batkunde menegaskan, PLN di Larat sudah ganti nama menjadi Perusahaan Lilin Negara yang saat ini lagi dinikmati oleh rakyat.


"Jadi Bapak perwakilan PLN, kami sudah kasi waktu satu minggu. Kalau tidak manyala, maka ini kesepakatan masyarakat untuk menghentikan secara total, sambil menunggu UP3 Saumlaki datang benahi ini,"tegasnya. 


Dikatakan, pernyataan Kepala UP3 PLN Saumlaki bahwa PLN Larat aktif selama 18 jam itu tidak pernah terjadi. Bahkan 12 jam saja sulit dirasakan.


"Kecamatan Tanimbar Utara selama ini berkabung, malahan KKT dapat bantuan lima unit dengan masing-masing unit 850 kapasitas. Ini sudah ada dari bulan Agustus sana. Sekian lama kecamatan tidak pernah disentuh. Kami ini harus mendapat perhatian serius,"kesal Batkunde.


Aksi demo damai tersebut melibatkan sebagian besar para pengusaha di Larat, mereka pun sangat menyesal atas langkah pemerintah daerah yang tidak pro kepada masyarakat.


"Ini baru pertama kali terjadi di Republik Indonesia. Kami pengusaha juga tidak gila ikut demo. Kami juga punya pekerjaan, tetapi karena kondisi daerah ini kami merasa terpanggil sebagai anak Tanimbar. Jika tiga tuntutan ini dalam tujuh hari tidak dijawab, kami akan buat aksi yang lebih gila lagi,"tegas Frengky.


Camat Tanut bersama Supervisor PLN Larat Remond Fatbinan berjanji akan menindaklanjuti tuntutan Tim Pemerhati Tanut, melalui koordinasi ke pimpinan masing-masing di Kepulauan Tanimbar. Masa akhirnya membubarkan diri dengan tertib dengan pengawasan jajaran Kapolsek Tanimbar Utara.


Penulis : Nik Besitimur

×
Berita Terbaru Update