Korban pembusuran (Doc Jurnal Investigasi)
Jakarta, Jurnal Investigasi - Tokoh Pemuda Muna Barat desak Kapolsek Kusambi tangkap pelaku pembusuran di Muna barat dan meminta Kapolda Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk meninjau Kapolsek Kusambi Kabupaten Muna Barat (Mubar) soal penanganan kasus pembusuran yang terjadi di desa Sidamangura, Kabupaten Muna Barat.
Pasalnya pembusuran tersebut untuk kali keduanya terjadi dan sangat meresahkan warga sekitar.
Kronologis pembusuran yang terjadi di desa Sidamangura Kecamatan Kusambi Kabupaten Muna Barat sampai sejauh ini tidak di ketahui apa motif dan pemicunya, tempat kejadian pembusuran berlokasi di desa sidamangura pada hari selasa 18 oktober 2022 pukul 01.00 wita (dini hari).
Dari keterangan yang di himpun bahwa Amrin (Korban Pembusuran) bersama teman- temannya hendak pulang dari acara lulo, tiba-tiba di kejar sekelompok orang tidak dikenal menggunakan busur kemudian salah satu dari mereka menarik busur tersebut hingga mengenai Amrin tepat di kaki sebelah kanan.
Lebih lanjut dari keterangan Kapolsek Kusambi AKP LA ODE GIA mengenai pembusuran tersebut belum di ketahui apa motifnya sehingga melakukan pembusuran dan soal perkembangan kasus bahwa dari penyidik kami mengalami kesulitan karna semua saksi tidak ada yang mengetahui soal identitas pelaku dan latar belakangnya.
“Kami masih mencari informasi, karna pada saat kejadian tidak seorang pun yang melihat dan menyaksikan pembusuran tersebut," katanya.
Sementara Rasmin Jaya tokoh Pemuda Muna Barat mengatakan bahwa kejadian pembusuran ini untuk kali yang ke dua terjadi di muna barat.
Namun sampai saat ini pelaku yang menggunakan busur sampai saat ini belum di amankan meski kejadian sebelumnya pelaku sudah berstatus Daftar Pencarian Orang (DPO).
"Kinerja Kapolsek yang ada di Muna Barat perlu di pertanyakan soal penanganan kasus kriminalitas yang dapat mengakibatkan konduktivitas masyarakat terganggu. melayani, mengayomi dan melindungi masyarakat dan menciptakan intitusi kepolisian yang presisi harusnya jangan sebuah jargon sehingga kepercayaan masyarakat itu tidak luntur," tutur Alumni SMA N 2 Kusambi ini.
"Cara kerja kapolsek di muna barat beserta jajarannya sepertinya harus segera dievaluasi sebab ke depan ketika ada persoalan akan menimbulkan sikap tidak percaya lagi terhadap masyarakat atas pelayanan yang di berikan” ucapnya.
Rasmin Jaya tokoh pemuda Desa Maperaha, mendesak Kapolda Sultra untuk menurunkan beberapa personil dalam memastikan apa sebenarnya yang menjadi hambatan dan kendala kapolsek di muna barat untuk bekerja secara profesional dan maksimal dalam mengamankan pelaku kejahatan.
“Dengan lamanya pihak kepolisian menangani kasus pembusuran . hal tersebut akan menjadi ancaman bagi masyarakat dan anak-anak bila kejadian serupa terulang kembali,” tandasnya.
Dia melanjutkan, jika kondisi seperti ini terus dibiarkan maka masyarakat muna barat akan di hantui dan menjadi trauma terhadap ancaman kejahatan yang serupa.
“Pelaku yang ditetapkan sebagai DPO sampai hari ini belum ditangkap tentunya kita merasa was-was terhadap kejadian pembusuran," katanya.
"Jika belum ada penangkapan pelaku ke depan maka kami akan melakukan aksi besar-besaran kepada polsek yang ada di muna barat, untuk mendesak agar mundur dari jabatannya jika tidak mampu mengemban amanah secara profesional," imbuhnya.(***)