BEKASI,jurnal investigasi com - Proyek pembangunan pembuatan lening yang berlokasi di Kampung Balong Gubug Rt. 001 / 002. Dusun I, Desa Sukabakti, Kecamatan Tambelang, Kabupaten Bekasi, di kerjakan tanpa papan informasi publik (PIP).
Padahal setiap pelaksanaan pembangunan yang bersumber biayanya dari pemerintah daerah, propinsi, maupun dari pusat wajib untuk menggunakan papan informasi publik agar masyarakat dapat ikut serta mengawasi dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut.
Selain itu juga, kalau tidak ada papan informasi proyek pada pekerjaan lening tersebut, diduga sudah menyalahi peraturan Undang-undang nomor 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik (KIP). Juga tidak sesuai dengan semangat transparansi dan keterbukaan terkait informasi kepada masyarakat serta bertentangan dengan (perpres.no.54 tahun 2010 dan perpres nomor. 70 tahun 2012) terkait kewajiban memasang papan informasi proyek dalam peraturan presiden mengatur regulasi di setiap pekerjaan bangunan fisik yang di biayai oleh negara, wajib memasang papan informasi nama proyek. Papan proyek tersebut gunanya untuk memuat informasi jenis kegiatan, berapa anggaran nya, tempat lokasi proyek dan berapa panjang kali lebar kali tinggi nya, serta jangka waktu lama pekerjaan proyek tersebut. Senin (14/11/2022).
Dedi Prima Sekjen LSM Gerakan Solideritas Masyarakat Bersatu (GSMB) Resort 21 Kabupaten Bekasi, mengatakan,” Disini kita liat masalah tentang batu kali nya, dipasang tidak menggunakan dasar apapun, namun batu kali tersebut hanya ditanam saja dan dipendam begitu aja. Disini kita lihat juga pekerjaan yang masih berjalan namun sebagian yg sudah dirapihkan atau sudah diplester, ternyata ini lah hasilnya, sudah retak dan pecah, kita ambil hasil plesteran tersebut ternyata mudah rampung, jadi dengan pemasangan tersebut apakah dari bahan pasirnya atau dari semen nya yang kurang banyak, jadi pekerjaan tersebut diduga tidak sesuai dengan Spesikasi dan akan tidak kuat lama, karna mutu dan kualitasnya diduga kurang baik." Ujarnya
Pekerjaan ini sudah berjalan hampir 3 hari lebih namun belum terlihat adanya papan kegiatan informasi, saya belum tau kegiatan ini dapat anggaran dari mana, karna saya sudah dua kali datang kelokasi ininamun belum terlihat juga tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) dan untuk pengawasan pun tidak ada, jadi pekerjaan tersebut diduga siluman karena tidak adanya keterbukaan publik, apakah untuk menghidari dari masyarakat atau kongkalingkong pihak pelaksana dengan pengawas.
Lanjut Dedi, saya harap dalam pekerjaan apapun apa lagi terkait dengan anggaran pemerintah harus benar-benar diawasi agar tidak terjadi kecurangan dan saya minta agar pengawas harus lebih mengawasi lagi dan saya harap agar ada keterbukaan agar tidak ada saling mencurigai,” tandasnya.
Menurut keterangan salah satu pekerja proyek saat di temui awak media mengatakan” pak kalau mau konfirmasi terkait pekerjaan proyek ini langsung saja tanya sama pak Jangkung rumahnya gak jauh dari sini, dibelakang masjid disitu rumah nya, kalo masalah ketinggian ngikutin yang udah ada pak, jadi tinggi 40 Cm, lebar 40 Cm dan panjang 150 Meter kiri dan kanan." Ungkap nya
Di Saat itu juga team media langsung mendatangi rumahnya untuk konfirmasi namun dirumah nya tidak ada, bilang anak nya bapak baru aja keluar pak. Hari berikutnya team datang kembali kelokasi kegiatan menghubungi lewat Whatsapp ditunggu di Kantor Desa, namun sesampainya di Desa, Pihak Pelaksana tidak ada di Desa dan belum datang ke Desa, menurut Kaur yang ada di Desa.
Langsung team konfirmasi salah satu Kepala Dusun I yang tidak mau disebutkan namanya, Menjelaskan," Masalah ada leningan disitu ya gimana ya, dibilang gak tau, emang adanya diwilayah saya, dibilang tau, saya gak tau masalah panjangnya berapa berapa ratus meter, lebarnya berapa, kapan mulainya dan kapan belanjanya ya orang mah bebilang be. Kalo masalah anggaran mah anggaran Desa, sama saya
Sungguh miris melihat pekerjaan Lening yang di kampung balong gubuk desa sukabakti kecamatan tembelang untuk bahan bahan pembangunannya contoh pasir maupun dari semen nya maupun dll yang tidak berkualitas semua
(Hasan)