Ilustrasi |
MAJALENGKA,Jurnal Investigasi.com -Baru baru ini diduga terjadi tindak kekerasan di lingkungan pondok pesantren Al - Gozali Desa Kumbung Kecamatan Rajagaluh - Majalengka - Jawa Barat kali ini korban nya Santri yang sedang menggali ilmu didalam pesantren tersebut
pada saat awak media mendatangi sekretariat ponpes tersebut hanya dapat di temui oleh salah satu petugas resepsionis pesantren yang sedang piket ,sebut saja ( JN ) .ia membenarkan ada nya insiden itu , dari hasil keterangan yang disampaikan benar adanya peristiwa penganiayaan itu kejadian nya di lantai dua kemaren Malam ," tutur ( JN ) menjelas kan pada awak media . juma'at , 18/11/22
Masih kata ( JN ) dirinya tidak berani menjelas kan lebih jauh ,karena pimpinan pondok sedang berada di jakarta ,paling kembali ke pondok besok pagi,jelas ( JN ) menyampaikan pada media
Pada waktu yang berbeda awak media melanjut kan kontak melalu pesan WashtApp dengan Gus Wisnu selaku Pimpinan Pondok Pesntren Al- Gozali , guna konfirmasi lebih lanjut terkait insiden tersebut ,namun Gus Wisnu tidak mau memberikan keterangan apapun perihal kejadian yang ada di lingkungan pondok pesantren
Hingga berita ini diterbitkan pihak pengurus Ponpes Al - Gozali,enggan menjelaskan insiden kekerasaan yang menimpa santri nya dengan adanya kejadian ini diduga pengelola Ponpes tidak kooperatif pada publik serta lalai dalam pengawasan juga tidak menjamin keamanan keselamatan dan kenyamanan para santri nya yang sedang menimba ilmu di lingkunan pesantren yang di kelola nya
Selain itu tindak kekerasan tersebut menimpa anak dibawah umur yang masih dalam pengawasan oleh perlindungan Perempuan dan Anak ( PPA ) , serta Komisioner Perlindungan Anak Indonesia ( KPAI ) karena peserta didik atau santri tersebut kebanyakan nya anak berusia di bawah 17 tahun yang masih berhak mendatapkan pembinaan dan perlindungan baik secara personal maupun hukum
Seharus nya pengelola Ponpes Menjamin Keamanan dan keselamatan para santri nya agar tindak kekerasan jangan sampai terjadi .kepada pihak berwenang agar segera menindak lanjut Insiden kekerasan tersebut
( A.Prayitno )