-->

Notification

×

Iklan

Iklan

BPSDM Maluku Lakukan Bimtek Pencegahan Stunting di Tanimbar

25 November 2022 | 1:26:00 PM WIB | 0 Views Last Updated 2022-11-25T06:27:24Z

Penderita stunting di Kabupaten Kepulauan tanimbar masih sangat tinggi, mencapai 645 bayi yang tersebar pada 10 Kecamatan.

Editor : Nicolas Besitimur


KEPULAUAN TANIMBAR MALUKU, JURNALINVESTIGASI.com - BPSDM Provinsi Maluku menggelar kegiatan BIMTEK dalam rangka  Pencegahan Stunting Melalui Penguatan Pemberdayaan Ekonomi Keluarga di Tanimbar. Jumat, 25 November 2022 Bertempat di Pandopo Kediaman Dinas Bupati Kepulauan Tanimbar. 

Kepala Dinas BPSDM Provinsi Maluku, Bapak Hadi mengatakan, Stunting adalah masalah hilir yang diawali dengan berbagai masalah buruk. Salah satunya adalah kapasitas sumber daya manusia dan keluarga.

"Bagaimana masyarakat bisa bangkit untuk memenuhi semua hal yang berhubungan dengan gizi seimbang dan sebagainya dan ini nanti tuntas akan disampaikan oleh ibunda parenting dan terutama teman kami BPSDM Kabupaten Kepulauan Tanimbar berkolaborasi dengan OPD terkait untuk menghadirkan pelatihan ekonomi bagi keluarga, orang tua dan anak tergantung nanti mereka memiliki kemampuan dalam memenuhi ekonominya,"tuturnya. 

Hadi menjelaskan, masyarakat harus hidup dengan pengetahuan tentang wirausaha dan juga tingkat  akses modal usaha, diversifikasi pangan yang dapat memanfaatkan potensi lokal untuk dijadikan sebagai sumber ekonomi keluarga yang baru, sehingga mereka tidak terlalu bergantung kepada bantuan-bantuan pemerintah, dan ini mudah-mudahan ke depan bisa sukses.

Sambutan Duta Peranting Provinsi Maluku Ny. Widya Pratiwi Murad Ismail mengatakan, Penduduk miskin pedesaan di Provinsi Maluku tahun 2022 masih sangat tinggi tercatat sebesar 245.450 jiwa. 

"Angka kemiskinan yang masih cukup tinggi di Provinsi Maluku ini dibarengi dengan angka penderita stunting yang juga masih cukup tinggi di Provinsi Maluku. Khusus untuk Kabupaten Kepulauan tanimbar sendiri angka penderita stunting mencapai 645 bayi yang tersebar pada 10 Kecamatan,"ungkapnya. 

Angka ini dinilai masih tinggi berdasarkan batas prevalensi stunting menurut WHO adalah sebesar 20% sementara Kabupaten Kepulauan Tanimbar memiliki preferensi balita stunting berdasarkan data studi status gizi.

Jumlah penduduk miskin serta anak penderita stunting di Kabupaten Kepulauan Tanimbar Ini membutuhkan kerjasama dari semua pihak untuk menangani hal tersebut, tindakan-tindakan strategis harus bisa diambil oleh pemerintah daerah dalam rangka menurunkan angka penderita stunting. 

Dirinya menambahkan, Stunting sangat erat kaitanya dengan tingkat kemiskinan keluarga. Umumnya bayi pendeteksi berasal dari keluarga yang tingkat ekonominya masuk dalam kategori miskin, sehingga langkah-langkah pengetahuan ekonomi keluarga sangat dibutuhkan.

Pemerintah provinsi Maluku melalui dinas badan terkait sesuai tupoksinya telah melakukan upaya-upaya strategis dalam rangka penguatan ekonomi keluarga miskin terutama yang anaknya mengalami stunting.

Penguatan ekonomi keluarga dapat dilakukan salah satunya dengan cara merubah mindset atau pola pikir masyarakat untuk bisa melihat peluang-peluang yang dapat dijadikan usaha untuk peningkatan ekonomi keluarga. sehingga bisa merubah peluang tadi menjadi kenyataan semua ini dapat dilakukan dengan menanamkan jiwa wirausaha pada keluarga miskin tersebut.

Saat ini jumlah penduduk Maluku telah mencapai angka 1.880.000 jiwa Sedangkan jumlah UMKM atau wirausaha telah mencapai 91.221 orang. Yang apabila dipresentasikan baru mencapai 0,04%. Sementara persiapan untuk suatu daerah itu dikatakan Sejahtera apabila 2% dari jumlah penduduknya telah menjadi wirausaha. Tutupnya.

Editor : Nicolas Besitimur

×
Berita Terbaru Update