Ponorogo - Jurnal Investigasi.com - Bertempat di rumah beliau BPK.Soiran, Desa Ngabar Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo, Agenda kunjungan ke calon kades 3x semoga bisa menjabat kembali. (21/11/2022).
Dengan plaining kedepan yang begitu cemerlang juga kegiatan desa yang semakin maju,membuat pilkades akan semakin memanas
" Kalau visi dan misi saya jelas kok mas, bahkan kepentingan rakyat kami utamakan, belom lagi hal positif yang sudah kami jalankan ", ujar Bpk. Soiran waktu ditemui media
Dengan apa yang dilaksanakan program-progam desa yang sudah berjalan, juga utamanya kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan setelah pilkades, jika kembali menjabat itu pun sudah diklarifikasi langsung kepada media dirumah Bpk.soiran
" Yang jelas program saya jelas, saya membawa amanat dan mengemban mandat pun sesuai tanpa ada indikasi kecurangan, biarlah rakyat juga yang menilai, "ungkapnya, kepada media on line di rumahnya pukul 14.00 wib
Pilkades merupakan salah satu bentuk pesta demokrasi yang begitu merakyat. Pemilu tingkat desa ini merupakan ajang kompetisi politik yang begitu mengena kalau dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran politik bagi masyarakat. Pada moment ini, masyarakat yang akan menentukan siapa pemimpin desanya ke depan. Banyak bentuk pesta demokrasi yang telah digelar dalam kehidupan politik kita sekarang. Pilpres, Pilkada Gubernur, Pilkada Bupati dan Pemilu Legeslatif. Tak ketinggalan adalah Pilkades.
Begitu menarik bagi saya untuk mengkaji lebih dalam tentang budaya pemilihan kepala desa ini.Dalam pelaksanaannya begitu mendetail keterkaitan antara pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaannya. Sehingga, perlu ketelitian dari tiap calon pemilih dalam menilai calon pemimpin yang akan dipilihnya tersebut.
Namun pilkades terasa lebih spesifik dari pada pemilu-pemilu di atasnya. Yaitu adanya kedekatan dan keterkaitan secara langsung antara pemilih dan para calon.
Sehingga, suhu politik di lokasi sering kali lebih terasa dari pada saat pemilu pemilu yang lain. Pengenalan atau sosialisasi terhadap calon-calon pemimpin bukan lagi mutlak harus lagi penting.
Para bakal calon biasanya sudah banyak dikenal oleh setiap anggota masyarakat yang akan memilih. Namun demikian sosialisasi program atau visi misi sering kali tidak dijadikan sebagai media kampanye atau pendidikan politik yang baik. Kedekatan pribadi, akan sering kali banyak dipakai oleh masyarakat untuk menentukan pilihannya.
Di sini unsur nepotisme masih begitu kental membudaya. Demikian juga dengan kolusi, hubungan baik dalam berbagai posisi juga banyak dijadikan sebagai unsur penentuan hak pilih. Demikian juga dengan unsur Money politik yang sering dijadikan iming-iming dorongan dalam pemilihan. Hal demikian akan menjadikan para calon harus mengeluarkan biaya yang begitu besar. Persaingan antar calon sering kali juga terjadi dengan berlebihan. Kalau demikian ini yang terjadi usaha penghapusan KKN (Korupsi Kolusi dan Nepotisme ) akan terasa sulit diwujudkan. Di sini pendidikan politik perlu dikembangkan. Kerelaan berkorban untuk kepentingan desa yang juga merupakan bagian dari bangsa dan negara ini tentu perlu diwujudkan. Tidak semua pengorbanan harus diukur dengan kontribusi uang. Kalau budaya money politik di tingkat desa bisa dikikis, tentu sedikit demi sedikit di tingkat yang lebih atas hingga pemilihan presiden akan dapat diwujudkan proses pemilihan pelaksana pemerintahan yang jujur dan adil.
" Makasih mas silahturahmi nya juga kunjungan nya, sebagai sarana mempererat tali persaudaraan, apalagi kita semua sudah seperti saudara sendiri, "tutup BPK.Soiran.
Red.