masukkan script iklan disini
Ketua Lembaga Nasional Pemantau dan Pemberdayaan Aset Negara Provinsi Kalimantan Utara (LNPPAN Kaltara), Fajar Mentari (FM) terus menyoal kejanggalan antrian BBM bersusidi yang dinilai tumben tidak normal seperti hari-hari biasa sebelumnya, sehingga menimbulkan rasa penasaran untuk mancari tahu 'ada udang apa di balik batu'?
Pada pemberitaan sebelumnya juga disebutkan adanya dugaan keterlibatan oknum TNI yang diduga berinisial DJ, SS, dan FT dalam kegiatan proyek penimbunan lokasi PT. Tarakan Chip Mill. (TCM)
Sebelumnya juga telah diakui FM telah mengantongi sejumlah data dan bukti dari hasil investigasi serta rekaman pengakuan dari vendor perusahaan dan Humas TCM.
Terkait dugaan keterlibatan langsung oleh TNI aktif dalam giat proyek, disampaikan FM bahwa hal tersebut juga telah dikonfirmasikannya ke Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 0907 Tarakan, Letkol Inf Reza Fajar Lesmana. Jawaban Dandim seperti yang dikutip dari pesan balasannya melalui WA : Baik bang, monitor. Terima kasih. Kita tetap akan tindaklanjuti.
Menyikapi persoalan ini, FM pun akan melaporkannya ke Polisi Militer untuk pemeriksaan dan penegakan disiplinnya. Untuk dugaan pidananya terkait pelanggaran UU Migas, akan didiskusikannya dulu dengan Ketua Umum (Ketum) LPPAN untuk dilanjutkan ke pejabat TNI di level pusat.
"Kami akan segera laporkan persoalan ini. Dan jika tidak disikapi serius, maka kami akan menggunakan jaringan nasional untuk melaporkannya hingga ke pusat. Kami punya banyak rekan wartawan di pusat ya yang siap support. Termasuk Ketua Umum (Ketum) LNPPAN juga telah saya hubungi. Ketum akan menghadap ke pak Dudung (Kepala Staf Angkatan Darat; Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurachman, S.E., M.M.). Bahkan Ketum berjanji jika perlu akan menghadap ke pak Andika (Jenderal TNI Muhammad Andika Perkasa, S.E., M.A., M.Sc., M.Phil., Ph.D.)," pungkasnya.