Ritual pencucian benda pusaka di bulan maulid nabi (foto/Jurnal Investigasi/Tengku Syafrudin)
Majalengka,Jurnal Investigasi.com -Pencucian Benda Pusaka yang di keramatkan dan yang di lakukan setiap satu tahun sekali tepatnya di malam 12 Mulud atau Muwal-pat-ma Aboge di Sanggar Jawi Al-Makinah Pimpinan dari Den Bagus Muhammad Firdaus, beberapa benda Pusaka ini dari peninggalan leluhur orang tua ke orang tua lain.
Yang kita sangat meyakini bahwa benda pusaka ini adalah peninggalan dari benerapa karuhun buyut yang ada di Desa Sumber Kulon/ Wetan, Kecamatan Jatitujuh, Kab. Majalengka yaitu Buyut Arsite/Kibagus Arimba ( Pangeran Sukmajaya Diningrat ), dan beberapa makam yang di tuakan di desa sumber mengadakan Munjungan Atau Haul Di setiap Makamnya termasuk Buyut Arsitem, Kibagus Wirayuda, Demang Bagus Secayuda, ki buyut Lebe Arimah masih banyak lagi.
Tradisi ini setiap tahunya ramai dengan pengunjung dan tamu tamu dari berbagai daerah Yaitu dari Jakarta, Tangerang, Cirebon, Subang, Kerawang khususnya Banyak nya dari Indramayu.
Adanya Jamasan qtau pencucian Pusaka adalah bertujuan untuk membersihkan benda benda yang sudah berkarat dan kotor dengan Kembang 7 rupa juga wewangian kemenyan.
Den Bagus Muhammad sedang melakukan Pencucian Benda Pusaka (Foto/Jurnal Investigasi/Tengku Syafrudin) |
Dengan Qiyas ( Tujuan aslinya ) adalah benda pusaka menggambarkan Badan Kita sendiri dan di cuci dengan air suci perumpama ketika Nabi Muhammad yang di cuci hati dan dalam diri nabi oleh malaikat Jibril. Di tambah kembang 7 rupa yang berlambangkan Kehidupan, kenikmatan, dan kesehatan lahir dan Bathin. Adanya kemenyan bertujuan untuk wewangian dan bisa disebut ritual untuk acara tersebut, dengan secara logika kemenyan bisa membuat kayu yang rapuh bisa tahan lama kembali jika terkena asap kemenyan tersebut dan sudah di buktikan secara ilmiah" pungkasnya.
( Tengku Syafrudin )