Bekasi, Jurnal Investigasi.com - Proyek pembangunan turap drainase yang di kerjakan di Kampung Kempes RT 015 RW 04 Dusun II Desa Sukamulya Kecamatan Sukatani Kabupaten Bekasi Jawa Barat, diduga tak bertuan dan miskinnya tentang papan informasi.
Dari pantauan team awak media di lokasi tersebut, ini jelas diduga sudah menyimpang dari aturan yang sudah di tentukan. Padahal jelas tertulis di dalam UU Nomor 14 Tahun 2008, tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) yang menggaris bawahi bahwa, salah satu elemen penting dalam mewujudkan penyelenggaraan negara yang terbuka adalah hak publik untuk memperoleh informasi sesuai dengan peraturan perundang undangan.
Saat di kompirmasi awak media RT setempat menjelaskan, nah kalo ini saya belum tau, kalo ini TPT atau lening, saya belum tau Voleme pekerjaannya, belum ada tembusan. Saya taunya diadakan turun pasir turun batu titiknya disitu-disitu udah gitu. Untuk kiri kanan saya gak tau, dan pelaksananya juga saya belum tau, katanya si Mador Pano Parman ada yang Jares gitu.
"Kalo harapan saya si mendukung, so'alnya kan begini, seumpama namanya sewaktu-waktu ada kebanjiran bisa dijaga sama leningan gitu, supaya air lancar gitu masyarakat juga pada girang gitu. Dan pekerjaan ini harus sesuai gitu, pemborongnya siapa, Pelaksananya siapa sya juga gak tau,"jelas RT setempat, Jum'at (23/09/2022).
Ditempat yang sama, Dedi Prima selaku Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) GSMB Sekjen tingkat Kabupaten Bekasi angakt bicara dirinya menegaskan, bahwa disini ada kegiatan, yaitu kegiatan leningan entah ini kegiatan yang kita liat tidak ada papan informasinya. Sedangkan disini kalo kita lihat batunya sudah di pendam, ya di taro haya di pendam di lumpur saja karena keadaanya sekarang sudah penuh dengan air jadi tidak terlihat.
"Jadi batu yang pertama itu sudah di pendam dilumpur diatasnya baru ditaro adukan sekarang seperti ini, harusnya dikeringkan dulu diangkat lumpurnya bawahnya ditaro adukan baru ditaro batunya gitu biar kuat,"tegas Dedi Prima.
Lanjut Dedi, nah terus masalah tentang pohon juga tu, masalah pohon ya nanti gimana tu prosesnya. Karena disini kita temukan untuk pelaksana maupun konsultan nya belum bisa ditemukan pada hari ini.
"Ya kalo harapan saya si kerja harusnya ya maksimal, maksimalnya karena apa yang saya tadi bilang, digalih dulu dikeringkan, bawahnya kalau Mao pasang batu harus pake adukan dulu baru ditaro batunya. Jangan seperti ini, dan juga kalau memang mulai pekerjaan papan informasinya harus dipasang, kalau ini kita belum tau ni, pekerjaannya dari siapa dan CV nya apa belum ketauan ya, dan juga yang masalah pohon ya, nanti digalih atau tidak nanti akan kita tindak lanjuti pada pekerjaan selanjutnya,"bersambung.
(Srn/voy/Team)